Penulis: Evi Kasmidar
Bener Meriah, PERISTIWAINDONESIA.com |
Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Dr Suyra Tjandra SH LLM menyerahkan secara simbolis sertifikat tanah untuk masyarakat Kabupaten Bener Meriah saat melaksanakan Kunjungan kerjanya di Kabupaten Negeri Diatas Awan, Rabu (10/02/2021).
Penyerahan sertifikat tanah tersebut berlangsung di Aula Pendopo Bupati saat kegiatan temu ramah dengan Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi dan unsur Forkopimda beserta jajaran di lingkungan Pemkab setempat.
Tampak hadir dalam rombongan Wamen ATR/BPN RI Direktur Pemberdayaan Hak Atas Tanah Masyarakat, Direktur Pengukuran dan Pemetaan Dasar Pertanahan dan Ruang Pemetaan, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Aceh beserta rombongan.
Sementara itu turut mendampingi Bupati Bener Meriah pada acara Kunker Wamen ATR/BPN RI adalah Unsur Forkopimda Plus Bener Meriah, para Pejabat Perangakat Daerah Kabupaten Bener Meriah beserta seluruh jajarannya, Ketua TP-PKK Kabupaten Bener Meriah, dan Ketua Dharma Wanita Kabupaten Bener Meriah beserta rekan-rekan dari media cetak dan eklektronik.
Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi dalam temu ramah tersebut kepada Wamen ATR/BPN RI dan rombongan mengucapkan selamat datang di Kabupaten Bener Meriah.
“Selamat datang pak Wamen ATR/BPN RI Dr Surya Tjandra beserta rombongan di Tanoh Gayo, Negeri Diatas Awan, Negeri Kopi. Tiada hari tanpa ngopi, kalau Bahasa ilmiah disini gere ara kupi gere ara cerite, ara kupi dele cerite, len kupi len cerite (gak ada kopi gak ada cerita, ada kopi banyak cerita, lain kopi lain cerita-red),” ujar Bupati kepada Wamen beserta rombongan dan disambut dengan tepukan yang menggema di dalam ruangan Aula Pendopo Bupati.
Bupati Bener Meriah juga menyampaikan kepada Wamen ATR/BPN RI terkait efek bila meminum kopi Gayo.
“Pak Wamen hati-hati kalau minum kopi Gayo, efeknya membuat kopi lain tidak enak lagi,”ucap Bupati yang disambut dengan senyum tawa Wamen.
Tgk H Sarkawi menyampaikan awal mula terbentuknya Kabupaten Bener Meriah tersebut dari kabupaten induknya Aceh Tengah, serta jumlah kecamatan dan jumlah desa yang saat ini dimiliki oleh Kabupaten Bener Meriah.
“Usia Kabupaten Bener Meriah baru 17 Tahun, saat ini kami dalam tahab berbenah, membenahi inprastruktur kabupaten, membenahi perekonomian, kemasyarakatan dan lain sebagainya. Tentu usia 17 Tahun menjadi sebuah kabupaten masih relatif muda, banyak sekali PR-PR yang harus kami benahi. Disini kami membutuhkan masukan dan bimbingan, nasihat dan saran dari pemerintah atasan termasuk Kementerian agraria untuk bagaimana mengatur tata ruang dan sebagainnya, semuannya itu memerlukan bantuan dan bimbingan dari Kementerian,” kata Bupati.
Menurut Tgk H Sarkawi, Kabupaten Bener Meriah setiap tahun mendapatkan kuota untuk PTSL cukup besar.
“kami atas masyarakat Bener Meriah menyampaikan terima kasih atas apa yang telah diberikan ke Kabupaten Bener Meriah, termasuk untuk Tahun 2021 ini ada 4.000 pengukuran, 2.500 sertifikat, yang kalau ini dirupiahkan, maka dananya cukup besar. Tentunya kalau pemerintah daerah yang melakukan semua ini, kami tidak memiliki anggaran yang cukup untuk itu, maka kami berterimakasih. Kami meyakini bahwa sertifikat dan pengukuran ini adalah bagian dari solusi kita untuk mengatasi konflik masyarakat, bagi yang mendapatkan sertifikat tentu memanfaatkannya berlipat kali ganda,” terangnya.
Selain itu Bupati Bener Meriah juga menyampaikan mayoritas masyarakat di kabupaten tersebut bergantung pada kopi yang mana hasilnya 100 % untuk masyarakat, tetapi kendala yang dihadapi terkait Status Lahan.
Status tanah yang digunakan sebagian merupakan kawasan hutan, idealnya harus dijaga dan lindungi. Selain itu, Kabupaten Bener Meriah menjadi salah satu dari 5 daerah yang memiliki program penanaman Cavendish lagi-lagi terkendala pada status lahan.
“Untuk itu kami mengharapkan sentuhan dingin tangan Bapak Wamen ATR/BPN, agar permasalahan lahan ini dapat segera terselesaikan, sehingga kepastian lahan tersebut dapat tuntas, karena Bener Meriah ini adalah salah satu daerah yang memiliki tanaman berorientasi ekspor,” jelas Bupati.
Sementara itu, Wamen Dr Suryo Tjandra menanggapi keinginan Bupati, bahwa permasalahan yang ada di Kabupaten Bener Meriah sesuai yang disampaikan oleh Bupati akan ditindaklanjuti oleh pihak Kementerian.
“Kami sampaikan catatan dari Bupati Bener Meriah, Kita akan buat Nota dinasnya,” ucap Surya sembari menambahkan bahwa kehadiran Negara dalam konteks Agraria adalah menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di setiap daerah, khususnya Bener Meriah.
Usai melaksanakan temu ramah di pendopo Bupati, Wamen ATR/BPN RI beserta rombongan didampingi Bupati Bener Meriah dan unsur Forkopimda menuju ke perkebunan Pisang Cavendish di Kecamatan Pintu Rime Gayo (*)