Penulis : MF. Habibie
Medan : Peristiwaindonesia. com
Akibat tidak memiliki kekayaan alam seperti pantai yang indah maupun wilayah pegunungan yang memiliki udara segar dan sehat untuk dijadikan destinasi wisata, maka Pemko Medan berupaya menjadikan bagaimana sejarah Kota Medan terbentuk dengan melakukan pengembangan Kota Lama Kesawan sebagai lokasi wisata. Guna mendukung terwujudnya Kota Lama Kesawan menjadi destinasi wisata tersebut, Wali Kota Medan Bobby Nasution minta dukungan United Nations atau Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Permintaan ini disampaikan Bobby Nasution saat menerima kunjungan kerja Ms Valerie Jualiand selaku United Nations Resident Coordinator United City for Indonesia di Balai Kota Medan, Jumat (3/6). Dikatakan Bobby Nasution, terbentuknya Kota Lama Kesawan tidak terlepas dari dukungan dari berbagai etnis yang ada saat itu seperti Melayu selaku etnis asli, Tionghoa, Arab, India serta Batak dengan berbagai sukunya.
Selain Kota Lama Kesawan, Wali Kota didampingi Kepala Bappeda Kota Medan Benny Iskandar serta sejumlah pimpinan OPD menambahkan, Pemko Medan juga akan mengembangkan lokasi lainnya di Kota Medan yang juga merupakan tempat sejarah. “Oleh karenanya kami mohon dukungan (support) dari PBB untuk mewujudkannya,” kata Bobby Nasution.
Kepada Ms Valerie yang hadir didampingi Joseph Naturamu selaku Chief Security Advisor UN Department of Safety & Security for Indonesia, menantu Presiden Joko Widodo ini juga mengungkapkan, pengembangan Kawasan Kota Lama Kesawan maupun tempat bersejarah lainnya harus diikuti dengan keindahan dan kebersihan Kota Medan.
Terkait masalah kebersihan ini, jelas Bobby, Pemko Medan menjadikannya sebagai satu dari lima program prioritas yang harus dituntaskan. Apalagi, jelasnya, Kota Medan dalam penanganan masalah sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak memenuhi standar. Menyikapi hal itu ke depan, bilangnya, Pemko Medan akan melakukan pengolahan sampah sesuai ketentuan yang ditetapkan.
“Di samping itu kita juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk mengelola sampah sehingga bisa digunakan masyarakat dan bernilai ekonomi. Di kesempatan ini, kami minta support dan bantuan dari PBB, baik itu support ilmu pengetahuan maupun sektor lainnya sehingga pengelolaan sampah yang kami lakukan menjadi lebih baik, termasuk pengelolaan sampah menjadi energi. Dengan demikian dapat menjadikan Medan sebagai kota yang bersih, rapi dan sehat,” harapnya.
Dalam pertemuan tersebut, suami Ketua TP PKK Kota Medan Kahiyang Ayu ini juga mengungkapkan, Pemko Medan dalam melakukan pembangunan ke depan akan menerapkan konsep green building. Dalam waktu dekat ini, bilangnya, Pemko Medan akan memulai revitalisasi Lapangan Merdeka sehingga di tengah-tengah Kota Medan ada ruang terbuka.
Kemudian, Bobby Nasution juga memaparkan, Kota Medan terdiri dari berbagai etnis dan agama. Terkait masalah agama ini, jelasnya, Kota Medan telah memiliki Forum Kerukunan Umat beragama (FKUB) sehingga masyarakat yang terdiri dari berbagai agama hidup rukun berdampingan. Hal ini, terangnya, menjadikan Kota Medan masuk dalam 10 besar kota harmoni di Indonesia. “Bahkan, kami dalam beberapa waktu ke depan tengah menantikan Harmoni Award dari Kementrian Agama,” paparnya.
Selanjutnya, Bobby Nasution juga mengungkapkan, Pemko Medan melalui progam Rumah Ibadah Mandiri ini mengembangkan fungsi rumah ibadah tidak hanya sebagai tempat beribadah saja, tapi juga sebagai pusat pergerakan ekonomi. Di samping itu juga rumah ibadah dijadikan sebagai pusat pembangunan Kota Medan, salah satunya dalam penanganan banjir dengan meminta seluruh rumah ibadah di kota Medan bisa membangun sumur resapan.
“Guna mewujudkan Kota Medan yang toleran dan harmoni, kita melibatkan pemuka agama untuk membantu Pemko Medan menyumbangkan pemikirannya. Di samping itu dengan banyaknya kegiatan yang dilaksanakan di rumah-rumah ibadah, tentunya membuat umatnya tidak memiliki waktu untuk berbuat yang negatif mau pun perbuatan yang mengarah ke intoleran.
Terakhir, Bobby Nasution menyampaikan perkembangan transportasi di Kota Medan. Dengan luas wilayah dan penduduk yang sangat besar ditambah lagi dengan arus komuter dari kota satelit di sekitar kota Medan menyebabkan kepadatan yang luar biasa, terutama pada saat jam-jam sibuk. Sebagai salah satu upaya mengatasi kepadatan itu, jelasnya, Pemko Medan bersama Kementrian Perhubungan RI tengah membangun Bus Rapid Transit (BRT).
“Tahun ini BRT sudah ada dan berjalan, kami akan terus menambahnya, termasuk rutenya guna melayani masyarakat. Kurang dari lima tahun ke depan, perencanaan Pemko Medan dengan Kementrian Perhubungan akan membangun transportasi Mass Rapid Transit (MRT). Guna mendukung masyarakat untuk menggunakan transport massal ini, tentunya kami juga minta bantuan teman-teman yang hadir di sini untuk memberikan pemahaman. Dengan demikian masyarakat kami mau menggunakan transport massal dan ramah lingkungan,” harapnya.
Sementara itu United Nations Resident Coordinator United City for Indonesia, Ms Valerie Juliand mengatakan, sangat tertarik dan menyambut baik pemaparan yang disampaikan Bobby Nasution, termasuk minta dukungan untuk pengembangan Kawasan Kota Lama Kesawan menjadi lokasi destinasi wisata di Kota Medan. “Saya akan bicarakan ini bersama teman-teman di Jakarta sehingga apakah kami nantinya mendukung rencana yang disampaikan tadi,” kata Ms Valerie.
Wanita yang menjadi Perwakilan Misi PBB di Indonesia selanjutnya, memuji penanganan kerukunan umat beragama yang dilakukan Bobby Nasution, termasuk mencegah terjadinya tindakan intoleransi melalui program Rumah Ibadah Mandiri serta melibatkan tokoh agama dinilai sangat menarik. “Apa yang dilakukan Wali Kota sangat menarik bagi saya. Apalagi saya baru Kembali dari Banda Aceh dan bertemu dengan tokoh-tokoh agama di sana dan membahas persoalan ini. Saya melihat ini tradisi Indonesia dalam mengatasi persoalan intoleransi,” jelasnya. (MF. Habibie)