Home / Nusantara

Minggu, 27 November 2022 - 08:45 WIB

Komnas HAM Sesalkan Tindakan Tidak Berprikemanusiaan dan Anarkis PTPN III Berserta Para Pihak Yang Ikut Terlibat Dalam Okupasi

Penulis : Feri Panjaitan SH

Siantar, PERISTIWAINDONESIA.com

Anggota Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Saorlin Siagian, tinjau lokasi konflik antara Warga Gurilla dengan pihak PTPN III Kebun Bangun di Pematang Siantar, Jumat 26 November 2022.Saorlin yang selaku Komisioner bidang pengkajian dan penelitian Komnas HAM turun langsung meninjau kondisi Okupasi yang dirasa tidak mengedepankan sikap Humanis.Beliau menyatakan apapun alasannya masyarakat harus dilindungi. Jangan ada masyarakat yang menjadi korban dari pembangunan.

Tujuan pembangunan itu adalah untuk mensejahterakan masyarakat nah saya sangat terkejut dimana saat kedatangan saya ada rumah yang sedang dirusak alat berat, sementara masih ada warga di dalam rumahnya Bahkan ada balita anak-anak dan orangtua.

Apapun status orang yang tinggal dirumah tersebut baik pemilik, ngontrak, saat dia masih berada di dalam rumah seharusnya tidak boleh dilakukan perusakan sebelum masyarakat ditempatkan di tempat yang aman.

Oleh karena itu, Komnas HAM meminta kepada semua pihak baik Pemerintah, TNI-POLRI, PTPN III agar semua operasi kegiatan ini dihentikan dengan segera, tutup saorlin selaku Perwakilan Komnas HAM saat konferensi pers di lapangan.

Bons sitanggang selaku Aktifis pendamping warga menyatakan bahwa kegiatan okupasi tersebut mendapat pengawalan ratusan Satuan pengaman (SATPAM) PTPN, SatPol-PP, ratusan TNI-POLRI, Polisi Militer (PM), BNN kota pematangsiantar bahkan dari Unit Damkar Pemko juga melibatkan diri dalam upaya Okupasi tersebut. Ini merupakan suatu tindakan yang berlebihan oleh pihak pemerintah kota dan PTPN III dalam upaya menyingkirkan masyarakat setelah adanya Proyek Strategis Nasional di wilayah Kp. Baru, Gurilla, Pematang Siantar.

Kegiatan yang sudah berlangsung selama ini selalu mendapatkan perlawanan dari masyarakat yang tergabung dalam Forum Tani sejatera Indonesi (FUTASI).

Kami merasa PTPN III Kebun Bangun tidak mempunyai dasar dan diduga berkomplotan dengan para Mafia Tanah.
Ini sudah area Kota Pematang Siantar, mana boleh lagi ada perkebunan sawit disini. Sudah ada peraturan Hukum yang menyatakan itu, sebut Bons Sitanggang mengakhiri pembicaraan. (RED/FP)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Tinjau Warga Yang Isoman, Aulia Rachman Sampaikan Pesan Wali Kota Agar  Tetap Semangat & Tidak Panik

Nusantara

Nasib Pilu Korban Kebakaran Pasar Kalideres, Yang Sampai Saat Ini Terpaksa Berjualan Di Emperan

Nusantara

Marak Pungli Disekolah Negeri Dikabupaten Bogor Kadisdik, Silahkan Laporkan Keinspektorat

Nusantara

“EPISODE BUDAYA TANDING!” Acara di Posko Save TIM, Nanti Malam.

Nusantara

Tim Kesenian Kota Depok Ikut Meriahkan Beranda Kreatif Kota Medan

Nusantara

Goda Buruh Pakai Uang, SBSI 1992 Minta Aparat Penegak Hukum Usut Upaya Suap ke Buruh

Nusantara

Marak Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di SPBU 34-16104 Cibuluh Kota Bogor Mencatut Anggota Polri Aktif

Nusantara

Perusahaan Chang Jui Fang Tambang Kuarsa Di Batubara, Kementerian ESDM Ke Polda Sumut: Di Luar Koordinat (18)