Penulis: Japar Sidik
Gayo Lues, PERISTIWAINDONESIA.com |
Kepala BKKBN RI dr Hasto Wardoyo SpOG (K) meminta pemerintah kabupaten Gayo Lues memaksimalkan pencegahan Stunting.
Salah-satunya dengan melakukan pencegahan pernikahan dini, meningkatkan pelayanan Posyandu dan melakukan koordinasi lintas sektoral.
Hal ini disampaikan saat kunjungan kerja ke Gayo Lues, Jumat (13/01/2023).
Hasto Wardoyo didampingi kepala BKKBN Aceh Drs Sahidal Kastri serta pejabat dijajaran BKKBN RI.
Di Gayo Lues Hasto menyempatkan diri untuk memasang alat KB Implan kepada peserta KB yang ada di Puskesmas Blangkejeren.
Usai pemasangan alat kontrasepsi Wardoyo langsung mengadakan pertemuan dengan PJ Bupati yang diwakili Sekda Irwansyah dan forkompimda serta kepala SKPK.
Di pertemuan tersebut Hasto meminta agar Dinas Kesehatan Gayo Lues dapat memaksimalkan pelayanan Posyandu guna pencegahan stunting pada calon ibu muda serta ibu hamil dan anak usia dini.
Diingatkannya agar dalam pengukuran tinggi badan dapat menggunakan alat standar agar akurasinya bisa lebih terjamin.
Harapannya, pemerintah kabupaten Gayo Lues bersama instasi terkait dan pemerintah desa dapat menghidupkan dapur sehat di Desa.
Selanjutnya, dapat mensuplai makanan tambahan bagi anak-anak di desa, dapur sehat sangat bermamfaat bagi pencegahan stunting sejak dini.
Ia pun mengingatkan, potensi stunting terhadap pernikahan dini. Stunting dapat mengancam pada anak yang dilahirkan oleh calon ibu muda dan juga kepada calon ibu itu sendiri.
Sebelum terjadi, Hasto meminta Sekda untuk melakukan koordinasi kepada instansi terkait.
Terkait dengan kunjungan kerja kepala BKKBN RI ke Gayo Lues, Plt Sekda Gayo Lues H Irwansyah mengatakan sangat optimis Stunting di Gayo Lues dapat dicegah lebih cepat, apalagi Gayo Lues mendapatkan perhatian khusus dari BKKBN RI.
Menurutnya, dengan dukungan yang diberikan kepala BKKBN RI kepada kabupaten Gayo Lues dalam penanganan stunting akan menjadi spirit bagi semua instansi terkait.
Irwansyah menyebutkan sejauh ini pemerintah kabupaten Gayo Lues bersama seluruh stakeholder yang ada telah melakukan upaya pencegahan stunting mulai dari pendataan ulang, peningkatan SDM, peningkatan pelayanan kesehatan, dan peningkatan pelayanan Posyandu.
“Dan kita akan terus berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana,” tandasnya (*)