Penulis: Suradi
LAMSEL, PERISTIWAINDONESIA.com |
Bupati Lampung Selatan (Lamsel) H Nanang Ermanto turun langsung ke lapangan meninjau kondisi jalan rusak di jalan Raya Serdang, Kecamatan Tanjung Bintang, kabupaten Lamsel, Selasa (16/2/2021).
Kehadiran orang nomor satu di Lamsel ini, selain prihatin terhadap kondisi jalan rusak yang meresahkan masyarakat, juga untuk mencari solusi agar jalan yang ada di Lamsel dapat terawat dengan baik.
Terlebih, Jalan Raya Serdang sempat viral di media sosial karena ada salah satu warganya yang mandi lumpur di jalan tersebut.
Selain faktor alam serta kondisi drainase yang kurang baik, Jalan Raya Serdang yang perlintasannya diperuntukkan kendaraan bermuatan maksimal 8 ton, namun acapkali jalan tersebut dilalui oleh kendaraan dengan tonase diatas 8 ton.
Untuk Jalan Raya Serdang, beban berat yang diperbolehkan melintas tidak melebihi batas tonase 8 ton karena jalan tersebut masuk dalam kategori jalan kelas III yaitu jalan arteri, kolektor dan local.
Kemudian lingkungan yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2.100 (dua ribu seratus) milimeter, ukuran panjang tidak melebihi 9.000 (sembilan ribu) milimeter, ukuran paling tinggi 3.500 (tiga ribu lima ratus) milimeter, dan muatan sumbu terberat lebih dari 8 (delapan) ton.
Nanang mengibaratkan, jika manusia disuruh mengangkat beban berat diatas batas kemampuannya, pasti tubuhnya tidak kuat.
Demikian halnya dengan jalan yang ukurannya hanya mampu menahan berat maksimal 8 ton, dilintasi dengan kendaraan 20 ton keatas, tentu membuat jalan akan lebih mudah rusak.
“Coba jika badan kita suruh mengangkat beban diluar batas kemampuan, pasti gak kuat. Demikian juga dengan jalan, jika hanya untuk kendaraan kecil dibawah tonase 8 ton, kemudian dilintasi kendaraan dengan beban 20 ton, jelas mudah rusak,” tegas Nanang.
Di kesempatan itu, Nanang Ermanto yang di dampingi Plt Kepala Dinas PU&PR Yani, sempat berdiskusi dengan warga sekitar mengenai penyebab genangan air dijalan tersebut.
Sudiasa, pemilik bengkel vespa yang tinggal persis di depan jalan yang rusak menjelaskan, setiap kali hujan deras, jalan tersebut selalu digenangi air. Air yang menggenangi jalan tersebut, selain karena faktor hujan yang cukup deras, juga diakibatnya buruknya drainase.
Untuk mengatasi hal tersebut, Kabid Bina Marga Yudi Siswanto mendampingi Kepala Dinas PU&PR menjelaskan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan normalisasi “siring gajah” milik PTP sehingga ketika hujan turun, air tidak tumpah ke jalan.
“Dalam waktu dekat kami akan berkoordinsi dengan pihak PTP untuk melakukan normalisasi siring gajah, yang kemudian akan kami buatkan sodetan,” jelas Yudi Siswanto kepada Bupati Nanang Ermanto seraya memperlihatkan gambar rencana kerja.
Bupati Nanang Ermanto menerangkan, pemerintah tidak ada niat untuk tidak memperbaiki jalan yang rusak tersebut, akan tetapi masyarakat juga harus peduli dengan jalan yang ada di lingkungannya.
“Jika drainasenya mampet, masyarakat harus bergotong-royong membersihkan selokan yang mampet,” pinta Nanang.
Selain menyoroti masalah drainase, Nanang Ermanto juga melakukan pembinaan dan pendataan kepada sopir yang mengendarai kendaraan diatas beban yang ditentukan.
Dengan kegiatan ini, diharapkan para pengusaha/pemilik kendaraan memahami, mengerti dan peduli untuk bersama-sama merawat jalan agar tidak mudah rusak.
“Para pengusaha juga harus peduli dan mengerti jika jalan ini bukan untuk dilalui kendaraan besar. Mereka harus memiliki kantong parkir, sehingga si sopir tidak perlu membawa kendaraan pulang ke rumahnya,” kata Nanang.
Diharapkannya, sopir juga harus mengerti dan cinta daerahnya, jika kendaraannya bukan diperuntukkan melintas di jalan ini supaya memarkir truknya di tempat parkir yang sesuai dengan bobot truknya.
“Ya jangan dibawa pulang ke rumah, cukup diparkir pada kantong parkir yang tersedia,” pesan Nanang (*)