Foto : Ilustrasi Kantor Walikota Sibolga dikutip dari Laman sibolgakota.go.id /peristiwaindonesia.com.
Sibolga, Peristiwaindonesia.com ~ APBD Kota Sibolga Devisit, hingga ada beberapa proyek fisik yang sudah selesai di kerjakan oleh rekanan pada tahun anggaran 2023, dapat informasi sampai saat ini diduga ada yang belum terbayarkan.
Begitu juga terhadap sektor kegiatan lain menjadi tersendat pembayarannya, semisal pembayaran BPJS ketenagakerjaan, untuk bulan April 2024 ini diduga belum di bayarkan oleh Pemkot Sibolga kepada pihak pengelola BPJS tenaga kerja Kota Sibolga.
Terlambatnya pembayaran ke pihak BPJS tenaga kerja diperoleh dari salah seorang petugas BPJS tenaga kerja Kota Sibolga ‘Ani Silitonga’ saat di konfirmasi awak media Gaptacyber.com, dan menanyakan mengapa claim BPJS tenaga kerja agak seret pembayaran nya.
Ani Silitonga mengatakan, bahwa Pemkot Sibolga belum membayar untuk bulan April, saat wartawan menanyakan apa yang menjadi penyebab seretnya pembayaran kepada pak Sianipar yang sudah 7 bulan mengalami kecelakaan kerja, dan hingga sampai sekarang belum dapat bekerja kembali mencari nafkah ?.
Seharusnya pihak BPJS tenaga kerja harus memberikan biaya hidup keluarga nya sampai claim cacat yang dialami diberikan oleh pihak BPJS.
Akan tetapi Ani Silitonga berjanji akan membayarkan kebutuhan keluarga itu tapi masih sampai bulan maret. Menurut Ani, pak Sianipar ini akan diperiksa dokter ahli lagi di Medan dan akan di dampingi oleh pihak BPJS tenaga kerja Kota Sibolga, semua biaya akan di tanggung oleh pihak mereka.
Menurut Ani kalau dokter ahli di Medan sudah memeriksa cacat yang dialami korban, keterangan dokter ahli itulah nanti sebagai acuan untuk membayarkan claim terhadap cacat yang dialami.
Terkait seretnya pembayaran claim BPJS tenaga kerja Kota Sibolga, wartawan juga mengkonfirmasi kepada wakil ketua DPRD Kota Sibolga Jamil Zeb Tumori, S.H., “Pak Jamil !” alasan apa Pemkot Sibolga telat membayar claim BPJS tenaga kerja, ada masalah apa dengan keuangan Pemkot Sibolga pak ?.
Melalui whatsApp Pak Jamil Tumori, S.H., mengatakan “Itulah kondisi keuangan kita”, rakyat yang menjadi korban ucapnya. ( Red / Tim ) |