Kalbar Kapuas hullu, PERISTIWAINDONESIA.COM
Berdasarkan informasi dari beberapa orang warga terkait dugaan adanya manipulasi data fiktif sebagai penerima bos di sekolah SMA negeri 01 suhaid kabupaten Kapuas hullu Kalimantan barat, media ini mencoba menelusuri kebenaran kasus tersebut mencoba mewawancarai beberapa orang wali siswa SMAN 01 suhaid.
Dalam hasil wawancara beberapa Nara sumber di lapangan sedikit media mendapatkan keterangan yang akurat terkait manipulasi data penerima dana Bos di SMAN 01 suhaid tersebut.
Beberapa orang narasumber yang kami ambil keterangan melalui wawancara mengatakan kepada media ini jika telah terjadi manipulasi data siswa dan siswi di SMAN 01 suhaid tahun ajaran 2022/2023 sebanyak 7 orang siswa/siswi, yang mana ketujuh orang siswa/siswi tersebut sudah lama tidak bersekolah lagi di SMAN 01 suhaid tetapi kenyataannya siswa siswi tersebut masih tetap terdata di dapodik sebagai siswa siswi aktif di sekolah dan tetap sebagai penerima dana Bos.
Hal tersebut secara otomatis tidak mengurangi bantuan pemerintah yang bakal di terima oleh sekolah seperti Bosnas, PBP, PIP.
Adapun ketujuh siswa siswi yang termanipulasi datnya oleh SMAN 01 suhaid di duga masih tetap sebagai penerima aktif dana bantuan operasional sekolah tersebut,
A.Aln, Alv,Ad, AZ,IR,RA,RF
Berdasarkan keterangan warga yang kami wawancarai di suhaid menerangkan jika ke tujuh siswa siswi tersebut sudah tidak bersekolah lagi di SMAN 01 suhaid, sudah ada yang menikah bahkan bekerja.
Jadi kami berharap kepada pihak inspektorat provinsi Kalimantan Barat serta pihak dinas pendidikan provinsi Kalimantan Barat untuk segera melakukan evaluasi serta melakukan tindakan atas apa yang di lakukan oleh pihak sekolah SMAN 01 suhaid terkait dugaan pemalsuan data dan memanipulasi data siswa siswi yang jelas jelas tidak bersekolah lagi di SMAN 01 suhaid tetapi masih terdaftar di dapodik sebagai penerima bantuan dari pemerintah.
Sementara dalam kesempatan lain, kami mencoba meminta klarifikasi dari pihak sekolah, melalui via WhatsApp kepala sekolah menerangkan ke pada media ini jika apa yang terjadi tersebut terkait dugaan manipulasi data yang terjadi di sekolahnya beliau tidak menampik dugaan tersebut, beliau menerangkan kepada media ini melalui pesan WhatsApp jika ada kemungkinan operator dapodik belum sempat mengeluarkan data data yang di maksud agar memudahkan sistem dapodik.
Ditakutkan juga jika langsung di keluarkan dari data dapodik hal tersebut menjadi invalid dalam sistem datanya.
Irfan LSM LIBAS sangat menyayangkan kinerja yang terjadi pada SMAN 01 suhaid kabupaten Kapuas hulu, jika benar hal tersebut terjadi secara otomatis bukan manipulasi data saja yang terjadi, tetapi korupsi jelas terjadi karena dana bos atas nama siswa dan siswa yang telah keluar dari sekolah atau tidak bersekolah lagi di sekolah tersebut selama ini kemana penyerahan nya, dan kemana pemanfaatan dana bos tersebut, dugaan ini harus segera di tangani pihak APH, serta di selidiki dan kami selaku Lembaga akan segera menyurati kementrian pendidikan atas kasus tersebut agar tidak ada orang yang di rugikan atas namanya untuk celah korupsi dan disini jelas terjadi kerugian negara, terang Irfan pada media ini.