Penulis: Kiyosi Bombang
Polman, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pelaksanaan Pencarian dan Pertolongan terhadap Sangging, laki-laki 43 tahun, seorang nelayan warga Desa Laliko kecamatan Campalagia kabupaten Polewali Mandar (Polman) yang dinyatakan hilang saat melaut, akhirnya ditemukan selamat.
Pada pukul 08.00 WITA Posko induk Operasi SAR menerima laporan dari Personil SAR Pinrang dan Tagana Kabupaten Pinrang, bahwa ditemukan seorang nelayan hanyut pada posisi 2 Nm dari perairan Desa Amani, Kecamatan Matirosompe kabupaten Pinrang propinsi Sulawesi Selatan dengan radius 170° arah barat.
Nelayan tersebut terombang-ambing selama 2 hari setelah perahu yang ditumpanginya terbalik terkena terjangan ombak saat melaut.
Selanjutnya korban dievakusai ke Matirosompe untuk mendapatkan penanganan awal.
Setelah mendapat laporan, posko induk menurunkan 1 tim untuk melakukan pengecekan kebenaran terhadap laporan penemuan korban nelayan tersebut, apakah korban tersebut adalah Sangging 43 tahun yang dicari ataukah korban lain yang mengalami kecelakaan yang serupa, sedangkan 2 tim yang ada tetap fokus pada rencana awal Pencarian
Cek Kondisi Korban
Tim SAR gabungan tiba di lokasi penemuan di Desa Amani, kecamatan Matirosompe, kabupaten Pinrang propinsi Sulawesi Selatan pada pukul 9.45 WITA, langsung melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan korban dan mencocokan data-data korban.
Setelah dilakukan pencocokan terhadap data korban, diketahui korban yang ditemukan di kabupaten Pinrang adalah benar Sangging, laki-laki 43 tahun, seorang nelayan warga Desa Laliko kecamatan Campalagia kabupaten Polewali Mandar yang dilaporkan hilang sejak sabtu 19 Desember 2020.
Selanjutnya, setelah mendapatkan perawatan dari tim medis, Tim SAR Gabungan langsung mengevakuasi korban ke rumah korban di Desa Laliko kecamatan Campalagia kabupaten Polewali Mandar.
Tim SAR Gabungan yang membawa korban tiba di rumah korban pada pukul 12.45 WITA, dilanjutkan dengan penyerahan ke pihak keluarga dan breafing akhir.
Berdasarkan hasil di lapangan, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Mamuju mengungkapkan banyak terima kasih kepada seluruh unsur SAR dan semua pihak yang terlibat dan membantu dalam pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan.
Menurutnya, ini adalah sebuah sinergisitas yang harus selalu dijaga dan dikembangkan dalam setiap pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan di seluruh wilayah, karena salah satu sifat pelaksanaan Operasi SAR adalah bordeless (tanpa batas wilayah) sehingga tindak awal dalam operasi segera dapat terlaksana.
Disamping itu, Saidar mengungkapkan rasa syukur korban dapat di temukan dalam keadaan selamat dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga, serta menetapkan Pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan (SAR) dinyatakan selesai dan di tutup pada pukul 13.00 Wita, dengan ucapan terima kasih kepada seluruh Unsur SAR yang terlibat.
Kerja Keras Basarnas Mamuju
Sebelumnya, pada Minggu (20/12/2020) sekira pukul 07.00 WITA Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Rescue Kantor Basarnas Mamuju Kodim 1402 Polman, Polres Polman, Pos TNI AL Polman, BPBD Polman, Tagana Dinsos Polman, PMI Unit Polman dan serta Masyarakat setempat kembali melanjutkan pencarian terhadap korban.
Pencarian dibagi menjadi 2 SRU dimana SRU 1 menggunakan Rubber Boat milik Basarnas Mamuju dengan luas area pencarian 4 Nm dan Radial 165° arah selatan tenggara, sedangkan SRU 2 menggunakan Rubber Boat milik BPBD kabupaten Polman dengan luas area 4 Nm dan radius 145°.
Dalam penyataannya, Kepala Kantor Basarnas Mamuju Saidar Rahmanjaya SH MAP menyampaikan pelaksanaan Operasi Pencarian dan Pertolongan ini tetap dilaksanakan sesuai SOP yang ada, dengan memperluas area pencarian dan membagi tim yang terlibat di lapangan.
Metode ini diambil dengan mempertimbangkan kondisi cuaca, arus, ombak dan arah angin serta pertimbangan-pertimbangan teknis dalam pelaksanaan operasi SAR.
Setelah melaksanakan breafing awal, Tim SAR gabungan segera melaksana pencarian terhadap korban sesuai rencana yang telah ditentukan (*)