Home / Nusantara

Jumat, 15 Juli 2022 - 19:43 WIB

Mantan Ketua HMKY Se-Indonesia Dukung Penuh Kegiatan Musroma ke – VI di Jayapura

Penulis: Arny Hisage

Yalimo, PERISTIWAINDONESIA.com |

Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Kabupaten Yalimo HMKY Se – Indonesia Simon Walilo SIKom yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD Yalimo, mendukung sepenuhnya Panitia dan badan Pengurus HMKY yang akan melaksanakan Musroma ke – VI di Jayapura.

Hal itu disampaikannya melalui selulernya, Jumat (15/7/2022) kepada Wartawan peristiwaindonesia.com.

Simon Walilo menyampaikan secara pribadi sebagai mantan ketua HMKY se Indonesia masa bakti 2012-2014 sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan HMKY.

“Saya sangat mendukung semua dinamika dan sumber daya yang menggerakkan kepanitiaan ini sampai pada puncak pelaksanaan kegiatan nanti. Walaupun beberapa waktu yang lalu sudah mendegradasi organisasi kita,” sebutnya.

Diceritakannya, pada awal menata organisasi ini supaya bisa berjalan baik, dalam hal ini demokrasi dan independensi mahasiswa yang harus terbuka luas.

Disampaikannya, dengan adanya bantuan dana dari pemerintah Daerah kepada panitia Musroma, maka bantuan tersebut dikucurkan untuk penyelenggaraan musyawarah sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan Musroma.

“Namun saya rasa malu ketika melihat dinamika seperti yang ditentukan oleh panitia tentang delegasi dari sembilan kordinator wilayah itu hanya satu orang, ini hal yang tidak benar,” tegas Walilo.

Lanjut Walilo, jika diukur dengan dana yang besar seperti itu untuk kegiatan di Jayapura, maka itu sudah tergolong cukup besar sehingga panitia harus minimalisir anggaran yang sudah disediakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Yalimo.

“Maka dengan demikian, ketentuan dalam rapat panitia yang sudah ditentukan satu orang utusan dari setiap kota study itu harus ditinjau kembali. Jika kita mau mempertahankan marwah HMKY sebagai organisasi pengkaderan maka otomatis harus melakukan peninjauan ulang,” pesannya.

Dikatakannya, panitia jangan melihat suara siapa atau berapa suara?

“Siapa yang datang dan mendukung siapa, kemudian seberapa uang yang diserahkan kepada mereka. Tetapi yang paling penting adalah bagaimana caranya mereka dapat menghadiri dinamika besar ini dan ikut menyaksikan proses ini,” jelas Walilo.

Menurutnya, jika dipanggil satu orang saja, maka itu bukan proses kaderisasi, dan hal itu sangat memalukan.

“Sebagai mantan Ketua Umum saya merasa sangat malu. Seharusnya peserta yang diundang 3-4 orang per Korwil, barulah itu masuk logika,” tandasnya.

Diharapkannya, pihak Panitia dan badan pengurus HMKY se Indonesia harus melihat kota study mana yang jumlah mahasiswanya lebih, berdasarkan itulah selektif dari Panitia. Jika hal itu tidak dilakukan maka dapat dianggap telah melecehkan wibawa organisasi.

“Organisasi HMKY ini kami hadirkan bukan untuk berbisnis, tetapi ini adalah tempat pengkaderan sehingga semua orang wellcome menyaksikan Musroma karena ini paripurna terakhir,” jelas Walilo.

Ia juga menjelaskan bahwa Dana yang dikucurkan pemerintah tersebut adalah hasil protes yang dia lakukan pada tahun lalu, pada saat perubahan sidang anggaran.

“Walaupun saya bukan komisi C tetapi saya bertahan karena saya juga berangkat dari HMKY bukan muncul sendiri,” ungkapnya.

“Sudah dorang seperti begini lalu sudah dikasih uang kemudian pelaksanaannya masing-masing Korwil hanya satu orang, sayang sekali,” sesalnya menimpali.

Walilo berharap pengalokasian anggaran itu jangan bolong-bolong tetapi postur anggaran transportasi bisa diminimalisir, supaya anggaran mencukupi biaya kehadiran peserta Musroma.

“Semoga kegiatan ini bisa berjalan dengan baik, tidak boleh ada hal-hal yang merugikan pihak lain. Kita tetap satu karena semua calon yang masuk adalah Anak-anak HMKY,” pungkasnya (*)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Kembalikan Hak Rakyat!

Nusantara

Rektor Unisma “45” Bekasi Dukung Diskusi KH. Noer Alie Pada Milad Islamic Centre Bekasi Ke-29

Nusantara

Hadiri Milad ke-92 Al Wasliyah, Afandin: Teruslah Membina & Memperbaiki Ahlak Generasi Langkat

Nusantara

Tindak Tegas Aktivitas Tambang Ilegal (PETI) Di Sungai Melawi RT 06.Desa Baning Kota.Sintang

Nusantara

Kegiatan Musrembang Kecamatan Kota Baharu Targetkan Banyak Pembangunan

Nusantara

Bobby Nasution Masuki Terowongan Parit MUDP, Temukan Penyebab Banjir Medan Denai, Minta Dinas PU Tuntaskan

Nusantara

Pertanggung Jawaban Polri Atas Obyek Sitaan Barang Bukti Berupa Besi Scrap Di Lahan Kosong Area Apartemen Mutiara Pekayon-Bekasi, Akhirnya Dipertanyakan Ketua Umum LMA Papua Lenis Kogoya

Nusantara

Pemko Yogyakarta Letakkan Batu Pertama Proyek Penataan Permukiman Kumuh