Penulis : Arny Hisage
YALIMO, PERISTIWAINDONESIA.com
Himpunanan Mahasiswa Kabupaten Yalimo (HMKY), yang terdiri dari sembilan Kordinator Wilayah (Korwil) mendesak kepada panitia Musyawarah Organisasi Mahasiswa (Musroma) ke-VI untuk segera mempersiapkan fasilitas pelaksanaan Musroma di Jayapura.
Hal itu disampaikan oleh perwakilan mahasiswa Yalimo sembilan Kordinator Wilayah, Viktor Wasage kepada awak media, Kamis (14/07/2022) di Yalimo.
Pertemuan yang dihadiri oleh perwakilan Sembilan Korwil dan para senior dari masing-masing Korwil mengharapkan kegiatan segera dilaksanakan dan dapat berjalan dengan lancar.
Perwakilan dari sembilan Korwil Fictor Wasage menyampaikan bahwa HMKY se – Indonesia terdiri dari Sembilan Korwil diantaranya Korwil Wamena, Korwil Manokwari, Korwil Sorong, Korwil Biak, Korwil Makasar, Korwil Manado, Korwil Sejabodetabek, Korwil Bandung dan Korwil Malang, kiranya secepatnya dilaksanakan.
Mereka mendesak Panitia Musroma ke-VI di Jayapura dapat segera memfasilitasi biaya transportasi sesuai ketentuan yang telah disepakati.
“Sembilan Kordinator Wilayah telah meninjau kembali Undangan Panitia No. 02.008/PANMUSVI-HMKY/VII/2022 Perihal Undangan Delegasi tertanggal 13 Juli 2022,” imbuhnya.
Disampaikannya, Panitia Musroma telah melanggar konstitusi HMKY yang telah diputuskan dalam forum tertinggi pada Musroma tahun 2019 silam.
Lanjut Fictor Wasage, pihaknya mengingatkan perwakilan dari Sembilan Korwil segera melakukan pertemuan mendadak secara daring pada 13 Juli 2022 dan diikuti oleh sembilan Korwil, yang mana telah menyepakati bersama untuk segera dilaksanakan Musroma ke – VI di Jayapura.
“Kami prihatin terhadap Pengalokasian Dana yang dialokasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan Pemerintah Daerah Kabupaten Yalimo, guna menunjang kegiatan Musroma ke – VI,” katanya.
Menurut Fictor, Pemerintah Kabupaten Yalimo telah menyediakan Dana kegiatan terbilang cukup besar untuk menunjang kegiatan Musroma di Jayapura. Namun dalam undangan yang dikeluarkan oleh panitia tidak sesuai dengan hasil putusan saat Musroma tahun 2019 yang lalu.
“sehingga saya selaku perwakilan dari Sembilan Korwil menegaskan kepada Panitia untuk segera meninjau kembali dan mempertimbangkan keputusan yang telah disepakati dalam forum tertinggi itu,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Etanus Yohame selaku ketua Korwil Manokwari juga menyesalkan keputusan panitia yang mengurangi kuota delegasi dengan alasan Finansial.
“Saya pikir uang dari Pemda itu sangat besar sekali, panitia seharusnya lebih efektif dalam pengalokasian dana. Kemudian bisa memfasilitasi Delegasi Mahasiswa tiga sampai empat orang. paling kurang minimal dua Mahasiswa per Kabupaten/Kota Studi,” urainya.
Menurut Etanus Yohame, selama ini delegasi hanya satu orang saja, sementara anggaran uang terbilang cukup besar. Lalu itu dikemanakan?
“Jika hal seperti ini terus terjadi setiap Musroma, kami Sembilan Korwil menyatakan sikap untuk tidak mengikuti Musroma tahun ini,” tegas Yohame.
Sementara itu Perwakilan Senior HMKY se-Indonesia Mothis Yohame menyampaikan bahwa terkait dengan Musroma ke VI yang akan diselenggarakan pada bulan ini harus segera dilaksanakan karena periode sebelumnya telah berakhir kepengurusannya.
“Namun karena situasi, kemudian kondisi organisasi maupun dukungan finansial yang tidak mendukung sehingga selama ini tidak berjalan dengan baik,” jelasnya.
Menurutnya, atas nama Senior maupun pribadi sangat mendukung kegiatan yang akan dilakukan oleh Panitia maupun badan pengurus HMKY se – Indonesia ini.
“Kami berharap kepada Panitia maupun badan pengurus HMKY se – Indonesia, kegiatan harus dilakukan supaya proses pengkaderan tetap berjalan untuk menjalankan kegiatan organisasi HMKY,” pungkasnya.
Terkait dengan delegasi dari masing-masing Korwil berpatokan pada hasil Musroma pada tahun 2019, disitu sudah ditetapkan setiap Korwil kuotanya dua orang dan juga ketentuan lainnya sudah dimuat dalam Anggaran Dasar Rumah Tangga HMKY.
“Panitia dan badan pengurus HMKY se – Indonesia harus meninjau kembali pada Musroma 2019,” harapannya.
Lanjutnya, tahapan panitia informasi pencalonan itu sudah dilakukan.
“Ini juga saya sebagai pengarah yang aktif pada sidang Sp2 dan Sp3. Oleh karena itu, terkait dengan verifikasi pencalonan tidak bisa sewenang-wenang dilakukan oleh panitia maupun badan pengurus, tetap berpatokan pada hasil keputusan sidang Sp2 dan Sp3,” ingatkannya.
Ditegaskannya, dalam Musroma ini tidak boleh ada kepentingan tertentu, tetapi biarlah Demokrasi ini berjalan dan kembali ke aturan organisasi yang ada (*)