JAKARTA – PERISTIWAINDONESIA.COM
Penanganan stunting sangat mendesak untuk ditangani dengan serius agar bonus demografi yang kita miliki berdampak positip terhadap upaya pencapaian Indonesia Emas.
Tampa keseriusan penanganan masalah ini maka bonus demografi berpotensi mengakibatkan beban yang sangat merugikan bagi pembangunan dan kelanjutan generasi bangsa. Untuk itu SOKSI meminta supaya segenap elemen masyarakat beserta komponen dan institusi terkait berkerjasama dan fokus menyelesaikan masalah ini.
Bercermin pada hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) yang diumumkan oleh Kementerian Kesehatan pada awal tahun ini, terlihat bahwa Upaya-upaya yang berjalan belum maksimal untuk menurunkan angka Stunting. Demikian pengamatan dan pemikiran yang muncul dari pertemuan Depinas SOKSI dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena di Gedung DPR RI Senayan pada 19/06 Jakarta. Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) memang menunjukkan penurunan angka Stunting tetapi tidak cukup signifikan, dari 24,4 % ditahun 2021 menjadi 21,6% di 2022.Sampai saat ini terlihat bahwa upaya upaya yang berjalan belum maksimal, demikian pengamatan dan pemikiran yang muncul dari pertemuan Depinas SOKSI dengan Anggota Komisi IX DPR RI, Melki Laka Lena di Gedung DPR RI Senayan pada 19/06 Jakarta.
Pada kesempatan itu Bidang Social Kependudukan dan Kesehatan Masyarakat Depinas SOKSI dipimpin oleh Waketum Valentino Barus dan Ketua Bidang Winora Siregar, menyampaikan beberapa pemikiran dan usulan terutama terkait dengan perlunya DPR untuk meningkatkan penganggaran di bidang kesehatan masyarakat.
Salah seorang praktisi kesehatan SOKSI Ida Bakri menyampaikan perlunya dukungan langsung pemerintah khususnya di bidang anggaran. Selaku pengelola Klinik Pratama di daerah Galur menyampaikan kesulitannya didalam melayani masyarakat di bidang kesehatan.
Menanggapi keluhan tersebut Melki Laka Lena berjanji akan berjuang meningkatkan anggaran kesehatan masyarakat. Pimpinan Komisi IX DPR RI tersebut mengatakan bahwa saat ini segenap wakil rakyat sedang berupaya dan berjuang melalui RUU kesehatan.
“Kita juga menyadari bahwa penanganan kesehatan masyarakat khususnya stunting secara terintegrasi tidak mudah seperti halnya di daerah NTB, NTT dan Papua” demikian ujar wakil rakyat dari dapil pemilihan NTT itu.
Pada pertemuan tersebut pengurus SOKSI Pimpinan Ali Wongso Sinaga turut hadir Yenninof, Ignatia, Rima Panjaitan dan Wasekjen Bid.Sosial Prasetyo. (red.)