Penulis : Hijrah Syahputra
Subulussalam | Peristiwaindonesia.com
Perihal banyaknya aduan masyarakat Desa Bukit Alim Kecamatan Longkip Kota Subulussalam Provinsi Nangroe Atjeh Darussalam, mengenai Program Pembangunan Sanitasi Dan Mck yang dilaksanakan melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM red) Desa tersebut yang tidak tepat guna dan terkesan adanya dugaan korupsi untuk memperkaya diri pribadi, Senin(21/02/2022).
Yang disampaikan kepada Adek dari Tim Penelitian dan Pengembangan DPP OPPKP, juga Mawardi Wakabiro Media Peristiwa Indonesia Kota Subulussalam, melalui ponsel maka Adek dan Mawardi coba cek dan pantau ke desa tersebut.
Setibanya di Desa Bukit Alim Kecamatan Longkip Adek dan Mawardi melihat langsung bahwasanya pelaporan yang disampaikan masyarakat tersebut ternyata benar adanya dilihat dari pemasangan perpipaan dan bak kontrol setiap rumah masyarakat yang sengaja tidak digali ataupun ditanam (diatas parit dan tanah red).
Setelah melihat kondisi tersebut, maka Adek dan Mawardi ambil photo dokumentasi dan coba konfirmasi warga setempat.
Dan saat dikonfirmasi warga berinisial HR berbicara”ini proyek disengaja tuk habis-habiskan uang negara milyaran rupiah bang, coba bang liat itu pipa jalur dan bak kontrol setiap rumah bukannya digali dan ditanam malah ditaruh diatas tanah, gimana mau beroperasi dengan baik bang, yang ada itu kotoran yang dibuang jadi tumpat dipipa masing-rumah, dan lebih parahnya lagi bang kalo hujan datang walaupun gerimis itu kotoran jadi berserakan didepan rumah kami dan dijalan bang”
Tanya Adek”kenapa gak dikomplain sama ketua KSM, Kadus ataupun Geuchik rupanya Bang”
Jawab HR”udah capek disampaikan berkali-kali sama mereka semua Bang, malah sebelom ini dibuat, saat diadakan rapat musyawarah di Desa, pake acara rapat tersembunyi seperti rapat PKI lagi saya hujat bang”
Tanya Adek”emang siapa nama ketua KSM dan dimana rumahnya bang”
Jawab HR”Namanya Jamsari dan tinggalnya pas disimpang dekat mesjid itu bang”lalu Adek dan Mawardi pun berpamitan dan langsung menuju rumah Ketua KSM tersebut.
Setibanya dirumah Jamsari, lalu Adek bertanya”teringatnya Bang kenapa sampai program KSM yang dilaksanakan Abang selaku ketua ditahun 2021 mengenai sanitasi masyarakat dan MCK masih bermasalah hingga saat ini, sementara uangnya sudah diterima seluruhnya dari PUPR”
Jawab Jamsari”ini pekerjaan dibagi dua kelompok bang, dan kelompok kami kalo gak salah nilainya 500 juta dan dari kelompok kami saya cuma mendapat 60 juta, selain itu uangnya sama bendahara KSM kami, bang jadi kalo mau dituntut, silahkan aja tuntut itu bendahara kami karna sama dia semua uangnya untuk pekerjaan kelompok kami, dan untuk pekerjaan kelompok kedua yang didepan itu, saya tidak tahu yang melaksanakan bang, tapi Pak. Geuchik tau itu bang”
“Oke gak masalah bang, sebenarnya kami selaku pemerhati cuma memberi masukkan jika selama bisa diselesaikan secara internal orang Abang kenapa harus sampai APH (aparat penegak hukum) yang nantinya akan menyelesaikan, justru internal orang Abang yang bakalan banyak akan merugi, dan sebelum sesudahnya kami minta maaf serta ijin pamit bang, untuk jumpai pak. Geuchik biar ditanyakan tuk masalah yang satu lagi tersebut”ucap Adek dan Mawardi.
Setibanya sampai dirumah pak. Geuchik Desa Bukit Alim, kebetulan itu Geuchik sedang keluar dan tidak tau kapan kembali kerumah.