Penulis: Sukma Panjaitan
Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengikuti Rapat Awal Anggota Gugus Tugas Nasional Gerakan Nasional Revolusi Mental Tahun 2020 – 2024, Selasa (10/11/2020).
Rapat ini membahas keberlanjutan kebijakan Revolusi Mental dalam RPJMN 2020 -2024.
Menilik dalam megatren dunia tahun 2045, pertumbuhan manusia akan meningkat mencapai 9,45 miliar dimana demografi Asia sebesar 55%.
Urbanisasi pun diprediksikan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah manusia dan kebutuhannya.
Pada Visi dan Misi Indonesia Maju 2045 Indonesia diharapkan dapat menjadi 5 terbesar PDB Dunia dan keluar dari Middle Income Trap. Perwujudan Indonesia Maju 2045 tentunya berkaitan dengan Gerakan Revolusi Mental yang sedang dicanangkan pemerintah.
Dalam RPJMN 2020 – 2024, Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan merupakan salah satu dari 7 agenda pembangunan yang menjadi prioritas nasional untuk diimplementasikan.
Revolusi mental ini terdapat dalam agenda ke-4 dengan 6 rincian kegiatan porioritas yakni (1) Revolusi Mental dalam sistem pendidikan; (2) Revolusi mental dalam tata kelola pemerintahan; (3) Revolusi mental dalam sistem sosial untuk memperkuat ketahanan, kualitas dan peran keluarga, dan masyarakat; (4) Penguatan pusat-pusat perubahan gerakan revolusi mental; (5) Pembangunan dan pembudayaan sistem ekonomi kerakyatan berlandaskan pancasila; dan (6) Pembinaan ideologi Pancasila, pendidikan kewarganegaraan, wawasan kebangsaan, dan bela negara.
Menteri Suharso menyampaikan bahwa mengenai revolusi mental dalam kerangka pikir pembangunan manusia ini berlandaskan pada tiga pilar pembangunan.
“Pembangunan manusia dilakukan berlandaskan pada Tiga Pilar pembangunan Layanan Dasar dan Perlindungan Sosial, Produktivitas, dan Pembangunan Karakter, kemudian akan menghasilkan manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkap Menteri.
Untuk itu, dalam mewujudkan Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila yang tepat sasaran maka dibutuhkan sinergi yang kuat dari lintas kementerian dan lembaga.
“Masing-masing kementerian/lembaga memiliki andil yang berbeda-beda dalam keenam agenda revolusi mental, namun semua tetap terhubung menjadi satu benang merah yang sama yakni perwujudan Revolusi Mental untuk menuju Indonesia Maju 2045,” tutupnya (*)