Penulis : MF. Habibie
Medan : Peristiwaindonesia. com
Rasa senang dan bahagia terpancar dari wajah Awin, pelaku UMKM olahan ikan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan. Pasalnya sejak 11 tahun berdirinya usaha olahan ikan baru Wali Kota Medan Bobby Nasution yang memperhatikannya dengan memberikan bantuan berupa Mesin Pemisah Tulang Ikan. Dengan mesin ini produktifitas usahanya dapat terus meningkat.
Pemberian bantuan kepada pelaku UMKM ini diserahkan Bobby Nasution melalui Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Medan yang diserahkan Kepala Dinas Ketapang Emilia Lubis di rumah sekaligus tempat produksi olahan ikan milik Awin, di Jalan Chaidir, Kelurahan Nelayan Indah,Medan Labuhan, Rabu (18/5).
Diungkapkan Awin, dirinya tidak menyangka akan mendapatkan bantuan dari Bobby Nasution. Sebab selama ini hanya mendengarkan dan melihat kelompok usaha lain yang mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Awin juga menceritakan singkat mengapa usahanya mendapatkan bantuan.
Diakuinya semua ini berawal dari pertemuan pelaku UMKM di Kantor Camat Medan Labuhan, ketika itu hanya saya peserta yang laki- laki. Kemudian ibu Camat mempersilahkan saya untuk bicara dan menjelaskan usaha yang dijalankan.
“Karena saya tidak begitu pandai berbicara di depan umum, saya langsung bilang saya miliki usaha olahan ikan sudah 10 tahun, kemudian saya langsung Video Call istri dan memperlihatkan suasana produksi olahan ikan kepada ibu Camat. Ternyata respon ibu Camat sangat baik dan saya diberi pendampingan sampai bertemu dengan Dinas Ketahanan Pangan dan akhirnya diberi bantuan mesin pemisah tulang ikan,” Jelas Awin.
Diungkapkan Awin, selain mesin pemisah tulang ikan, usahanya juga mendapatkan bantuan berupa Kulkas Box Freezer dan kolam piber untuk menampung ikan. Atas seluruh bantuan yang diberikan ini, Aswin tak hentinya mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada Pak Wali Kota Medan Bobby Nasution. Tentunya ini merupakan bentuk kepedulian beliau terhadap para pelaku UMKM di Kota Medan.
“Alhamdulillah saya merasa terharu dan mengucapkan terima kasih kepada Pak Bobby Nasution atas bantuan yang diberikan
Tentunya ini suatu keberkahan bagi kami pelaku UMKM bisa mendapatkan bantuan dari Pemerintah ditengah pandemi Covid-19, Jelas Awin.
Awin menambahkan sebelum adanya mesin pemisah tulang ikan, dirinya menggunakan mesin grinder untuk memisahkan ikan dengan tulang. Namun mesin tersebut tidak efektif karena masih banyak daging ikan tersisa yang masih dapat digunakan. Agar produksinya unggul dan dapat bersaing sejalannya waktu Awin pun melihat beberapa jenis mesin pemisah tulang ikan dan berniat membelinya, akan tetapi karena harganya yang sangat mahal niat tersebut pun urung.
“Karena telah diberikan bimbingan oleh Kecamatan Medan Labuhan dan Dinas Ketapang, saya diminta untuk mengusulkan apa yang menjadi kebutuhan untuk usaha. Kesempatan ini tentunya saya manfaatkan dengan meminta Mesin Pemisah Tulang Ikan. Ternyata Alhamdulillah permintaan saya dikabulkan. Dengan adanya mesin ini produktifitas olahan ikan usaha saya terus meningkat dan dapat bersaing di pasar,” Ujarnya.
Kemudian Awin juga menceritakan perjalanan berdirinya usaha olahan ikan yang didirikannya bersama istri. Diungkapkannya, usaha olahan ikan didirikannya di antara tahun 2010- 2011, dimana hanya usaha kecil dengan produksi yang tidak begitu banyak. Sejalannya waktu usahanya terus berkembang karena banyaknya permintaan pasar. Agar dapat menyanggupi permintaan pasar Awin pun mengajak para tetangganya untuk dapat bekerja dan membantu usaha olahan ikan.
“Alhamdulillah hari ini pekerja saya berjumlah 20 orang yang berasal dari tetangga. Usaha olahan ikan ini setiap harinya menghabiskan ikan untuk digiling sebanyak 100 Kg. Dengan mesin pemisah tulang ikan ini dapat menghasilkan daging ikan sebanyak 90 kg dan 8 sampai 10 kg ampas tulang. Artinya mesin ini sangat membantu untuk meningkatkan hasil produksi olahan ikan,” Sebut Aswin.
Aswin juga menjelaskan bahwa usaha olahan ikan ini menghasilkan produk seperti Bakso Ikan, Tahu Bakso dan Nugget. Dimana pasar jualannya adalah grosir dan eceran untuk jajanan anak – anak sekolah. Untuk harga sangat terjangkau karena per bungkus hanya ditolak seharga Rp 7 ribu rupiah dengan isi 24 pcs.
“Pasar jualan produksi olahan ikan saya saat ini baru untuk grosir dan pajak serta eceran di kantin sekolah Di sekitar Medan. Kedepannya saya menargetkan akan memperluas jangkauan pasar jualan,” ungkap Aswin sembari menjelaskan bantuan kulkas box freezer juga sangat membantu ketahanan produksi olahan ikan usahanya.
Terakhir Aswin berharap selain memberikan bantuan, Pemko Medan juga diharapkan dapat terus membimbing dan memperhatikan para pelaku UMKM agar dapat meningkatkan kualitas produknya sehingga nantinya juga akan berdampak dengan perekonomian.
Sebelumnya Kepala Dinas Ketapang Emilia Lubis mengungkapkan bahwa bantuan yang diberikan ini merupakan bentuk komitmen dan kepedulian bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution terhadap pelaku UMKM. Dimana beliau berjanji akan memperhatikan dan menaikkan kelas para pelaku UMKM di Kota Medan.
“Bantuan yang diberikan ini merupakan tindak lanjut dari janji bapak Wali Kota Medan Bobby Nasution terhadap pelaku UMKM, sebab beliau sangat komitmen untuk meningkatkan produksi dan menaikkan kelas pelaku UMKM. Kedepannya kita akan memberikan bimbingan untuk pengemasan terhadap hasil olahan ikan yang diproduksi,” sebut Emilia Lubis sembari menjelaskan pelaku UMKM juga diberi pelatihan untuk mengoperasikan mesin tersebut.
Kadis Ketapang menambahkan sesuai arahan bapak Bobby Nasution guna mewujudkan program prioritas khususnya terkait UMKM, pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap para pelaku UMKM untuk meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan di Kota Medan.