Penulis: Dedy Huatsoit
Taput, PERISTIWAINDONESIA.com
Kleidoskop Profesor Yusup Leonard Henuk tahun 2021 membawa banyak kenangan manis ketika mengawali pengabdian di IAKN Tarutung.
Sepak terjang Guru Besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung ini sudah viral sejagat ketika melawan Susilo Bambang Yudhoyono dan AHY saat menikah dengan Anggi CN Pasaribu pada 7 Februari 2021.
Padatnya kegiatan kampus seperti mengikuti wisuda perdana IAKN Tarutung pada tanggal 10 Maret 2021, lalu mengikuti FGD transformasi IAKN jadi UKN Tarutung di Hotel Grand Kanaya Medan (23 – 25 Maret 2021), tetap menjadikan putra NTT ini rendah hati.
Namun, tiba-tiba heboh, pada tanggal 25 Maret 2021, Profesor Yusup Leonard Henuk mengirim “Surat Terbuka Terheboh” ke Presiden RI menanggapi surat Bupati Taput 28 Januari 2021.
Kemudian Profesor Yusup Leonard Henuk melaporkan Bupati Taput ke Polres Taput tanggal 26 April 2021 soal “Drs” diduga gadungan dan berita ini sampai sekarang masih heboh.
Profesor Yusup Leonard Henuk dipercayakan mewakili Rektor IAKN Tarutung dalam webinar bersama Bupati Taput pada tanggal 27 April 2021 di Jakarta.
Menyandang status tersangka dari Polres Taput dan diambil alih Polda Sumut pada Juni 2021, tapi dilantik menjadi Direktur Pascasarjana IAKN Tarutung pada 22 September 2021 dan telah melakukan gebrakan brilian demi memajukan IAKN Tarutung.
Profesor Yusup Leonard Henuk berhasil menjaring mahasiswa S2 dan S3 sebanyak 65℅ sehingga total menjadi 117 orang dalam kurun waktu September – Oktober 2021 walau banyak cercaan bermunculan dari kalangan dalam IAKN Tarutung.
Pada tanggal 23 – 30 November 2021 mengikuti “TOT Penguatan Moderasi Beragama Angkatan III” di Yogyakarta dan seleksi LEMHANAS di Jakarta hingga 14 Desember 2021 memasukan lamaran sebagai calon Rektor IAKN Tarutung dengan diberi tanda terima “Lengkap” oleh Ketua Panitia Seleksi Balon Rektor IAKN Tarutung pada tanggal 21 Desember 2021. Namun kemudian, keputusan panitia menyatakan “Berkas Tidak Lengkap”.
Akibatnya, Profesor Yusup Leonard Henuk melakukan protes dan menulis “Surat Terbuka Pasti Terheboh” pada tanggal 29 Desember 2021, termasuk kepada 3 Menteri (Menag RI, MenPAN RB RI, Mendikbudristek RI) dan Dirjen Bimas Kristen, Kemenag RI.
Semoga pada tahun 2022 si ‘Yusuf” dari NTT yang bernasib naas selama pindah dari USU ke IAKN Tarutung ini tetap eksis dalam prinsip dan pemikiran kritisnya, sikap “pantang menyerah”, Guru Besar ini akan selalu menjadi catatan penting keterbukaan bagi dunia pendidikan di Indonesia (*)