Home / Nasional

Rabu, 13 Januari 2021 - 13:52 WIB

Jokowi Penerima Suntikan Dosis Pertama Vaksin Virus Corona

Penulis: Sri Karyati

Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |

Presiden Jokowi menerima suntikan dosis pertama vaksin Virus Corona (SARS-CoV-2), Rabu (13/1/2021) di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta.

Penyuntikan perdana terhadap Jokowi dengan vaksin Covis-19 CoronaVac buatan perusahaan asal China, Sinovac ini menandai program vaksinasi di Indonesia.

Penyuntikan vaksin terhadap Jokowi di bagian lengan kiri dilakukan oleh Tim Dokter Kepresidenan.

Setelah Jokowi, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju turut diberikan suntikan dosis pertama vaksin Sinovac.

Sedangkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin tidak ikut disuntik vaksin, karena faktor usia.

Pada program vaksinasi Covid-19 tahap pertama ini pemerintah telah membuat daftar prioritas penerima vaksin.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memastikan jika nama-nama yang beredar masih belum pasti. Hanya Presiden Jokowi yang sudah bisa dipastikan akan divaksin pertama.

“Daftar nama belum final ya. Tapi Presiden sudah dipastikan pertama hari ini,” kata Siti Nadia Tarmizi, Rabu (13/1/2021).

Kelompok pertama program vaksinasi Covid-19 pada tanggal 13 Januari, diantaranya:

Kelompok 1 yang akan mendapatkan vaksin Covid-19 adalah: Pejabat publik yang mendapat vaksinasi corona adalah Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Mendiknas, Panglima TNI, Kapolri, Ketua Satgas COVID-19, Kepala BPOM.

Kelompok 2 adalah pengurus asosiasi profesi dan key opinion leader di bidang kesehatan yakni Ketua IDI Daeng M Faqih, Ketua PPNI Harif Fadilah, Ketua PP IBI Emi Nurjasmi, ahli vaksin milenial Dirgayuza Rambe, Ketua Muhammadiyah COVID-19 Command Center Agus Syamsudin, Ketua Satgas NU Peduli COVID-19 M. Makky Zamzam, Najwa Shihab, Dokter Tirta, Bunga Citra Lestari, Raffi Ahmad

Kelompok 3 (Tokoh Agama): Ketua PBNU Marsyudi Syuhud, perwakilan Muhammadiyah, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Ustaz Das’ad Latif, perwakilan organisasi Kristen, Katolik, Hindu, Buddha.

Sementara kelompok sasaran program vaksinasi Covid-19 pada tanggal 14 dan 15 Januari:

Sasaran dalam program vaksinasi adalah pejabat publik daerah, yakni gubernur, kepala dinas kesehatan, Sekda,Pangdam, Kapolda dan Dirut RSUD Rujukan Covid-19.

Kemudian berikutnya adalah pengurus Asosiasi Profesi Tenaga Kesehatan dan Key Opinion Leader Kesehatan Daerah. Kemudian sasaran berikutnya tokoh agama daerah yakni perwakilan Nahdlatul Utama, Perwakilan Muhammadiyah, Perwakilan Organisasi Kristen, Katolik, Budha

Terkait pemberian vaksin ini, pemerintah menargetkan setidaknya 70 persen penduduk Indonesia atau sekitar 182 juta jiwa yang harus diberi vaksin. Ini agar terbentuk kekebalan populasi atau herd immunity.

Kepala BPOM Penny K. Lukito memastikan vaksin Covid-19 Sinovac aman digunakan.

Menurutnya, efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang.

Efek samping bersifat lokal di antaranya berupa nyeri, iritasi, pembengkakan. Sementara efek samping sistemik, berupa nyeri otot, fetik, dan demam.

Sedangkan frekuensi efek samping dengan derajat berat, sakit kepala, gangguan di kulit atau diare yang dilaporkan hanya 0,1 sampai dengan 1 persen. Efek samping tersebut bukan efek samping yang berbahaya dan dapat pulih kembali.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk penggunaan vaksin Sinovac (*)

Share :

Baca Juga

Headline

SAPMA Kick off Program SAPMA Mengajar di Perbatasan Negara

Nasional

Waketum Demokrat Willem Wandik Dukung Pemerintah Tetapkan Dance Yulian Flassy Jadi Sekda Papua

Nasional

Resmikan Rumah Pintar, PLN Dukung Desa Budo Sebagai Desa Wisata 2022

Nasional

Kapolri Terbitkan Maklumat Larangan Kegiatan dan Atribut FPI
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan yang juga Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menjawab pertanyaan saat wawancara di Graha BNPB, Jakarta, Kamis (18/6/2020)

Headline

Yurianto yang Dijuluki “Pembawa Berita Kematian” karena Sampaikan Data Covid-19

Nasional

Dukung Langkah Kapolri, Sejumlah Tokoh Dirikan Ormas Pengamanan Rakyat Swakarsa Persuasif

Nasional

Massa Aksi Damai Yang Tergabung dalam Timur Indonesia Bersatu Dan Massa Siswa-Siswi / Mahasiswa/i Jabodetabek Satu Suara Tolak Hak Angket.

Nasional

Polisi Ambil Keterangan Saksi Kasus Penghinaan Profesi Wartawan