Penulis: Ridwan Efendi Pohan
TAPSEL, PERISTIWAINDONESIA.com |
Sejumlah proyek fisik di desa Sihuik-huik Kecamatan Angkola Selatan kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) dikerjakan tanpa memasang Plang Proyek, sehingga warga setempat mengaku sangat keberatan dan meminta pelaksanaannya diperiksa instansi berkompeten.
“Sekalipun sering dipersoalkan publik, akan tetapi pihak rekanan tetap saja membandel tidak memasang Papan nama proyek sehingga terkesan mengabaikan hak publik terkait informasi. Warga menyebutnya proyek siluman dan rata-rata proyek di desa tidak memasang plang,” lapor salah seorang warga Desa Sihuik-huik, Rabu (25/08/2021).
Dikatakan sumber yang enggan diungkap namanya ini, sebenarnya Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 telah mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya.
Akan tetapi, ujar sumber media ini, peraturan pemerintah agaknya tidak berlaku bagi pemborong proyek yang tengah dikerjakan di depan Kantor Kepala desa Sihuik-huik tersebut.
“Kami tidak tahu proyek ini anggarannya berapa dan sampai kapan, dikerjakan siapa. Karena tidak ada papan nama proyek di lokasi Jalan ke Pertanian warga ini. Apalagi kesannya mendadak tiba-tiba saja ada pekerjaan fisik. Padahal seyogianya proyek dikerjakan secara tranparan dan diketahui masyarakat umum,” ujar warga ini.
Salah seorang perangkat Desa Sihuik-huik bernama Afriandi kepada kru media ini juga mengaku tidak tahu menahu tentang detail proyek jalan tani di desa mereka. Namun dia meyakini alokasi biaya proyek fisik itu diambil dari APBDES Sihuik-huik.
Ketika penanggung jawab proyek dikonfirmasi awak media mengakui disuruh Kepdes untuk mengerjakan proyek jalan tersebut.
Saat disinggung keuntungannya dari proyek itu, penanggungjawab proyek mengaku tidak tahu berapa keuntungannya termasuk soal anggaran Proyek yang sedang dikerjakannya itu.
Kru Media ini juga kewalahan mencari oknum Kepala Desa Sihuik-huik. Saat disambangi ke rumahnya, Kepala Desa tidak bisa ditemui (*)