Penulis: Jampang Ginting
Karo, PERISTIWAINDONESIA.com |
Hari Pahlawan kali ini mengusung tema ‘Perkokoh Persatuan Membangun Negeri’, yang diperingati berdasarkan pada perisitiwa pertempuran terhebat dalam riwayat sejarah dekolonisasi Dunia, yakni persitiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
Untuk mengenang hari bersejarah tersebut Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Wakil Bupati Karo Cory Seriwaty Sebayang, Kapolres Tanah Karo AKBP Rio Nababan, Kajari Karo Gloria Sinuhaji, Kasdim 0205/TK Mayor Inf A Sidauruk, mewakili Pengadilan Negeri Kabanjahe B. Ginting mengadakan Ziarah ke Makam Pahlawan Kiras Bangun (Gara Mata), Selasa (10/11/2020) sekira pukul 10.00 WIB di desa Batu Karang Kecamatan Payung Kabupaten Karo propinsi Sumatera Utara (Sumut).
Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam pidatonya menyampaikan peperangan sengit di Surabaya itu adalah sebuah peristiwa yang memperlihatkan kepada Dunia Internasional, betapa segenap rakyat Indonesia dari berbagai Ras, Suku, Agama, Budaya dan berbagai bentuk partikularisme golongan bersama-sama melebur menjadi satu.
“Berikrar, bergerak dan menyerahkan hidupnya, jiwa raganya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia, yang mana antara lain kita mengenang sosok pahlawan dari daerah Tanah Karo Simalem. Djamin Ginting dari kampung suka, Selamat Ginting dari kampung Kuta Bangun, Kiras Bangun (Gara Mata) dari kampung Batu Karang, dimana kita sudah bersama-sama mengadakan acara Ziarah/Tabur bunga ke Makam Pahlawan ini,” terang Terkelin Brahmana
Dikatakan Bupati, mereka dengan gigih bertempur secara frontal berhadapan dengan musuh, pertempuran paling dekat dan paling hebat dari tahun 1949 dengan tentara Belanda, Tentara Sekutu. Jumlah korban jiwa ribuan dari ketiga Resimen ini dan korban nyawa yang gugur di medan perang hampir sama dengan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
“Harus kita ketahui, Surabaya, Tanah Karo, Dairi, Aceh Tenggara yang terkenal dengan pertempuran ‘BUMI HANGUS’, maka setelah kemerdekaan pemerintah pusat, Presiden Soekarno menetapkan Makam Pahlawan di Indonesia hanya dua yaitu satu di Surabaya dan satu di Kabanjahe (Tanah Karo). Oleh sebab itu patutlah kita bangga dan mengenang perjuangan mereka dari tanah karo yang begitu gigih dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan NKRI,” sebutTerkelin Brahmana.
Bupati mengajak masyarakat Karo untuk terus berjuang, bekerja dan berkarya mengikuti jejak para Pahlawan ini sembari mengucapkan terima kasih kepada keluarga pahlawan yang hadir dan tetap berdoa agar pahlawan kita ini diberikan tempat yang sewajarnya disisi Tuhan.
Sementara itu, mantan anggota DPRD Sumut Taufan Agung Ginting meminta kepada pihak yayasan dan Pemkab Karo segera memindahkan tulang belulang Pahlawan Nasional Kiras Bangun dari Pemakaman Umum ke makam Pahlawan Nasional Kiras Bangun yang sudah dibangun Pemerintah, diamini oleh Frans Maradona Bangun mewakili masyarakat desa Batukarang.
Mewakili pihak keluarga, anggota DPRD Sumut Ir Astrayuda Bangun mengapresiasi acara jiarah tabur bunga di Makam Pahlawan Nasional Kiras Bangun (Gara Mata).
“Kiranya acara seperti ini tetap berkedinambungan,” harapnya (*)