Home / Uncategorized

Rabu, 28 Oktober 2020 - 12:59 WIB

Panik Saat Gempa, Ibu Hamil Tewas di Mamuju Tengah

Penulis : Kiyosi Bombang

MATENG, PERISTIWAINDONESIA.com |

Gempa bumi dengan kekuatan 5,4 skala richter yang mengguncang wilayah Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng ) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan sekitarnya sempat membuat panic warga dan berhamburan dari kediaman masing-masing menyelamatkan diri agar tidak tertimpa reruntuhan rumah.

Seperti kejadian di Desa Bunda Kecamatan Sampaga Kabupaten Mamuju. Ketika terjadi gempa, seorang ibu hamil bernama Riska (26), dikabarkan meninggal dunia saat terjadi gempa karena panik dan terjatuh sehingga pendarahan dan meninggal.

Dikonfirmasi kepada Kades Bunde Bondang membenarkan kejadian tewasnya seorang ibu hamil dengan usia kandungan delapan bulan, karena panik akibat goyangan gempa yang sangat kuat.

Berdasarkan keterangan saksi, korban panik saat terjadi gempa dan berlari ke belakang dapur yang saat itu gelap. Namun naas, ibu hamil yang hendak menyelamatkan diri itu malah terjatuh dalam kondisi tengkurap dan mengalami pendarahan hebat hingga nyawanya tidak tertolong.

“Wanita berusia 26 tahun itu meninggal karena panik di saat gempa. Dia berlari ke arah pintu belakang dapur, di saat berlari itulah dia terjatuh karena lampu padam. Korban ditemukan dalam posisi tengkurap dan mengalami pendarahan hebat,” jelas Kades Bunde (*)

Share :

Baca Juga

Uncategorized

Guna Pencegahan Terenfeksi Covid-19 Pegawai PUPR Karo Disuntik Vaksin

Uncategorized

Usai Dibangun, Belum Digunakan Gedung MIN Sudah Rusak

Uncategorized

Tindaklanjuti Laporan Warga, FJI Grebek Lokasi Judi Sabung Ayam

Uncategorized

Meski Formasi Terbatas, Tapi Seleksi CPNS Dibuka Lagi 2021

Uncategorized

SHDK Kota Medan Terbentuk, Alim Lim : Bangun Silaturahim antar Kelompok dan Kegiatan Positif

Uncategorized

Kecelakaan Tunggal, Karyawan ASDP Bakauheni Sekarat

Uncategorized

Ketua dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Lamsel Dilantik, Jajaran Pengurus Ikuti Secara Virtual

Uncategorized

Dana Otsus Rp94,24 Triliun, Enam Persen Untuk Bantuan Afirmasi Adat, Agama dan Perempuan Dipertanyakan