Home / Nusantara

Selasa, 19 Desember 2023 - 17:47 WIB

Tidak Tersentuh Hukum,SPBU 34-16707 Di Sentul Babakan Madang Diduga Jual BBM Subsidi Ke Mafia Untuk Di Timbun Dan Dijadikan Bisnis Komersil

BOGOR-PERISTIWAINDONESIA.com

Seolah tak ada efek jera, salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 34-16707,di jalan raya alternatif sirkuit,Sentul,Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor, diduga masih menjual bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Bio Solar ke mafia untuk ditimbun.

Terlihat kendaraan jenis boks modifikasi, mafia BBM bebas mengisi solar hingga berton-ton dalam sekali transaksi di SPBU tersebut. Bahkan aktivitas ilegal ini berjalan kondusif tanpa tersentuh hukum.

Berdasarkan informasi yang didapat dari narasumber berinisial GH, pembelian solar dilakukan sopir membawa kendaraan jenis boks dan panter itu sudah berlangsung lama.

“Ada satu mobil panter dan boks yang mencurigakan bolak balik ngisi dari pagi sampai siang saya enggak tau yang punya armada siapa. Tahunya itu mobil bolak balik ngisi solar,” katanya.

Sementara,pengawas SPBU puji mengatakan,jika memang ada armada bolak balik ngisi dengan armada yang sama di SPBU kami silahkan tangkap aja.

“Karena setiap pengisian itu kan menggunakan barcode jadi kalau memang ada armada seperti itu tangkap aja”,dengan nada tegas.(19/12).

Selanjutnya asisten sopir kendaraan F.8227.MB yang terlihat sudah melakukan pembelian BBM jenis Bio Solar berkali-kali mengakui berkapasitas 2 ton, dan pemilik berinisial Dion dari polres.

“Saya hanya kerja, ini milik pak Dion dari polres”kata Kernek kepada media Senin, (19/12/2023).

Lebih lanjut, mobil berkapasitas 2 ton kita jual keproyek-proyek red,”ungkapnya.

Diketahui, Pertamina telah melarang konsumen membeli bahan bakar minyak di SPBU dengan maksud dijual kembali. Larangan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak dan gas (Migas).

Dalam Undang-Undang tersebut, disebutkan siapa saja yang memperjualbelikan kembali BBM melanggar aturan Niaga BBM, Pasal 53 Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang migas dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara dan denda maksimal Rp.30 miliar.

(Ysp).

Share :

Baca Juga

Nusantara

Kasus PT Jui Shin Indonesia Diduga Gelapkan Rp650 Miliar Pajak ke Negara dan Belum Mampu Ditagih DJP, Dirjen Suryo Utomo Masih Bungkam

Nusantara

1Win Apostas Desportivas no Brasil Bônus 5000 BRL no depósito Entra

Nusantara

Syah Afandin Hadiri Pengukuhan Rektor USU Sebagai Guru Besar: Kualitas Pendidikan Tercermin Dari Pemimpinnya

Nusantara

Afandin Terima Audiensi Pengurus Cabang SEMMI Langkat

Nusantara

Sejumlah alasan adanya dukungan terhadap Dr.Lenis Kogoya S.Th.,M.Hum., Sebagai Karateker Gubenur Papua Pegunungan Tengah

Nusantara

Ombudsman Banten Temukan 4.700 Siswa Siluman Pasca-PPDB SMA Tahun Lalu, Terbanyak di Tangerang Raya

Nusantara

Percepat Penurunan Stunting, Pemkab Gayo Lues Gelar Pertemuan Dengan Kepala BKKBN RI

Nusantara

Kunjungi Pemko Medan, Kabupaten Aceh Jaya Belajar Kelembagaan dan Tata Laksana Organisasi Pemerintahan