Penulis : JAT Purba
Simalungun, PERISTIWAINDONESIA.com |
Sesepuh dan para tokoh budaya Jawa se-Kabupaten Simalungun berkumpul di Rumah Sanggar Seni Jaya Laras pimpinan Joko Santoso, Jumat (9/10/2020) sekira pukul 11.00 WIB di Desa Naga Jaya II Kecamatan Bandar Huluan Kabupaten Simalungun, Sumut.
Di kesempatan itu, sesepuh telah sepakat menggelar seni Wayang Kulit sebagai media informasi kepada masyarakat bahwa pandemi Covid-19 itu adalah penyakit yang menakutkan.
Dikatakan Ki dalang Joko Santoso, agar terhindar dari pandemi Covid-19, maka perlu mematuhi protokol kesehatan, yaitu selalu memakai masker, rajin cuci tangan dan menghindari kerumunan massa dengan cara menjaga jarak.
Salah seorang sesepuh Jawa yang tidak asing lagi bagi warga Kabupaten Simalumgun Ngatijan Toha menyebutkan kegiatan tolak bala ini diadakan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar pandemi Covid-19 lenyap dari Bumi ini.
Dikatakan Ngatijan Toha, sudah banyak korban meninggal, sedangkan pandemi Covid-19 belum juga berhenti. Hal ini mengakibatkan perekonomian masyarakat menjadi turun.
“Sekolah-sekolah tutup bahkan ada rumah Ibadah untuk sementara ditutup. Melihat’kondisi ini sudah sangat memprihatinkan warga. Oleh karena para sesepuh suku Jawa se-Kabupaten Simalungun menggelar acara tolak bala ini sebagai bentuk permohonan doa kepada Allah SWT agar pandemi Covid-19 berhenti,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan Ngatijan Toha, acara ini diminimalisir waktunya sebubungan pandemi covid 19, namun tidak mengurangi arti dan maknanya.
Hadir pada kesempatan itu Ketua bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kabupaten Simalungun dan acara sosialisasi kepada warga pelaku usaha untuk mendaftar kepada kordinator Kecamatan ataupun Kepala Desa (Pangulu) agar datanya dapat disampaikan ke pihak Banpres.
Sepala Desa Naga Jaya II Raslan Sinaga saat dikonfirmasi terkait acara tersebut mengakui selaku Pemerintah Desa mendukung digelarnya acara tolak bala ini.
Diharapkan Raslan, pandemi Covid-19 dapat secepatnya lenyap dari muka Bumi, khususnya Indonesia sehingga masyarakat dapat leluasa bekerja seperti sediakala (*)