Penulis: Ridwan Efendi Pohan
Padangsidimpuan, PERISTIWINDONESIA.com |
Sungguh Miris nasib petani karet di desa ujung Gurap, setiap hari harus bertaruh nyawa untuk mencari nafkah keluarga mereka.
Pasalnya, kondisi jembatan saat ini rapuh sepanjang 17 Meter, apalagi posisi jembatan sudah miring ke dasar sungai di ketinggian 20 Meter.
“Jembatan ini sudah tidak layak lagi untuk di lintasi, namun miris masih dipergunakan warga sebagai sarana jalan menuju ke Kebun Karet mereka. Balok pondasi di bawah jembatan layang yang sudah banyak lepas dari baut dan Mur pengikatnya serta kawat pengikat sudah lepas akibat termakan usia,” terang salah satu warga yang melintas Muhammad Idris Harahap, Sabtu (4/12/2021).
Dikatakannya, setiap hari warga melintasi jembatan tersebut dan selalu berdoa agar tidak terjadi apa-apa, karena kondisi jembatan layang tersebut sewaktu-waktu akan rubuh dan tinggal menunggu waktu saja.
“Saya memang setiap hari melintasi jembatan ini menggunakan kendaraan roda 2, kadang kalau membawa karet sampai ratusan kilo di atas motor selalu berdoa, jangan sampai jembatan ini amblas ke dasar sungai karena tinggal menunggu waktu saja,” ujar Idris Harahap.
Menurutnya, kurang lebih 50 unit dalam sehari sepeda motor melintasi jembatan ini, dan hasil tani yang di hasilkan kira-kira 10 Ton Karet per Minggu.
“Dengan begitu sudah selayaknya jembatan Layang ini diganti dengan yang Permanen,” harap Muhammad Idris Harahap.
Awak media ini pun melakukan Konfirmasi kepada Kepala Desa Ujung Gurap, Abdul Rahim Dalimunte, Minggu (4/12/2021) mengakui sudah beberapa merehab jembatan tersebut.
“Hasilnya tidak bertahan lama pak, saya juga sudah mengusulkan ini dalam kegiatan musrenbang Pemerintah Kota, tapi sampai sekarang belum ada pengalokasian anggaran memperbaharui Jembatan layang yang telah rusak parah tersebut,” ungkapnya.
Menurut Kades, keluhan warga sudah diterima Pemerintahan Desa dalam musrenbang Desa Ujung Gurap perihal jembatan rusak.
“Selalu kita bahas setiap tahun. Sudah berapa kali kita lakukan rehab jembatan layang tersebut, hasilnya tidak bertahan lama,” timpal Kades Rahim.
Warga Desa Ujung Gurap berharap sebelum memakan Korban jiwa akibat keterlambatan penanganan dari Pemerintah Kota Padangsidimpuan melalui Dinas terkait segera merehabilitasi jembatan layang tersebut (*)