Tapanuli Tengah – Peristiwaindonesia.com
Puluhan orang tua dari siswa siswi yang bersekolah di MAN 3 Tapanuli Tengah khususnya Penerima dana PIP merasa tidak terima atas keputusan sepihak yang diambil kepala sekolah.
Pasalnya kepala sekolah Hj. Juraida Siregar.SAg.MPd telah mengambil keputusan sepihak tanpa memberikan ruang musyawarah terhadap masyarakat atau orang tua murid.
Demikian di katakan salah seorang wali murid yang tidak bersedia disebutkan namanya dipublikasi saat ditemui awak media di rumahnya,Senin (27/7)

Dikatakannya. kepala sekolah MAN dengan sangat arogan telah memotong Dana Program Indonesia Pintar (PIP) yang diterima siswa sekolah tersebut sebesar 145.000 dengan alasan uang admin. Selain itu siswa juga dipaksa membayar uang sekolah hingga akhir tahun.
“Kita orang selaku orang tua siswa seperti tidak dihargai, kepala sekolah mengambil keputusan sendiri tanpa melalui musyawarah”, ujar sumber tersebut yang meminta identitasnya di rahasia kan takut anaknya di bully di sekolah.
Untuk itu orang tua siswa bersepakat akan melakukan aksi demo ke sekolah tersebut dan juga kantor kementerian agama Tapanuli Tengah.
Kegiatan aksi tersebut rencananya akan digelar dengan melibatkan para mahasiswa dan aktivis yang ada di Tapanuli Tengah.
Sementara itu Kepala Kantor Kementerian Agama Tapanuli Tengah melalui Kasi PENDIS Samsul Simanjuntak sama sekali belum mengambil sikap apapun terkait hal pemotongan dana PIP disekolah milik Kemenag tersebut meski sudah mengetahui kejadian tersebut.
“Ada apa dengan Kasi PENDIS, jangan jangan ada kerja sama yang baik dengan kepala sekolah sehingga masalah itu didiamkan begitu saja” ujar orang tua siswa tersebut. (RED)













