Penulis: Berthy Marthyn
Salatiga, PERISTIWAINDONESIA.com |
Toleransi, satu kata yang mengandung makna dan pengertian sangat mendasar. Menguasai situasi dan kondisi dalam kehidupan masyarakat dan berbangsa, sehingga dapat menjadi simbol kehidupan dalam masyarakat yang tidak dimiliki oleh negara manapun di dunia ini.
Toleransi mempunyai pengertian saling mengerti, menerima atau memahami. Sikap kebersamaan dalam menjalani tata kehidupan yang beraneka ragam itu sehingga memunculkan sikap saling menerima, memahami, saling terbuka dan saling mengasihi.
Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam agama, suku, bahasa, adat istiadat dan perilaku dibungkus dalam kesatuan Merah Putih, dimana kesehariannya dapat terjalin dengan baik dan penuh kasih dan kebersamaan.
Ini pasti akan bisa menjadi perwujudan dari pola hidup dan sikap sebagai masyarakat Indonesia yang berbhinneka Tunggal Ika, untuk bersama bergandengan tangan membangun kehidupan dalam bingkai Indonesia sesuai dengan sila ke tiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Jiwa nasionalisme yang religius memampukan kehidupan masyarakat Indonesia untuk dapat saling menerima, membangun kebersamaan dalam kegiatan kegiatan sosial, agama dan budaya. Pola inilah yang harus menjadi dasar dalam kehidupan kita sebagai masyarakat Indonesia yang toleran.
Walaupun masih ada beberapa orang dan masyarakat di sebagian wilayah Indonesia belum toleran, tercermin dari berbagai peristiwa penghalangan untuk beribadah sesuai agamanya.
Pelarangan berdirinya beberapa tempat ibadah, menjadi tontonan yang menggambarkan bahwa hanya kelompok atau komunitasnya saja lebih baik dan benar dari yang lain.
Padahal yang disembah dan di imani adalah Tuhan pencipta langit dan bumi. Ini adalah bagian penting yang perlu diajarkan agar memahaminya, baik secara agama maupun secara wawasan kebangsaan.
Pribadi kita sebagai manusia yang saya sebutkan sebagai “pohon kehidupan Indonesia” sebab kita adalah satu pohon besar Indonesia yang memiliki buah bersama tetapi ada yang manis, asam, pahit, busuk bahkan juga berbeda-beda.
Dapat pula digambarkan seperti daun yang juga tumbuh berbeda, ada yang ukuran panjang dan lebarnya berbeda dengan daun lainnya. Bahkan ada Bunga dan dahan yang punya peran dan fungsi yang berbeda tetapi tetap satu kesatuan menjadikan pohon tumbuh dan berbuah subur dan besar, sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan terkadang sebagai tempat perteduhan dimusim panas.
Sekilas reflexi toleransi dalam keberagaman masyarakat Indonesia ini dapat menjadi dasar dan pola hidup bangsa kita yang besar.
Dalam berjuta keberagaman tumbuh di dalam satu pohon kehidupan. Indonesia adalah bangsa yang besar dan dapat menjadi teladan semua unsur kehidupan berbangsa dan bernegara di dunia.
Salam toleransi dalam keberagaman Indonesia (*)