Penulis: Budi Utomo
LOTARA, PERISTIWAINDONESIA.com |
Penghentian distribusi air bersih PT Berkah Air Laut (BAL) di dusun Gili Trawangan Desa Gili Indah kecamatan Pemenang kabupaten Lombok Utara (LOTARA) Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak tanggal 1 November kemarin diprotes masyarakat.
Warga Gili Trawangan menilai pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB terlalu arogan.
Hal ini disampaikan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gili Indah Hafizudin Harbi SH melalui rapat yang digelar di kantor dusun Gili Trawangan, Jumat malam (2/12/2022) dalam rapat yang berlangsung antara pukul 20.00 pm – 22.00 pm.
Turut hadir Ketua RT 6, Ketua RT 7 , Ketua Pokmaswas Gili Trawangan, Ketua Pokdarwis Gili Trawangan, Tokoh Masyarakat beserta warga Gili Trawangan lainnya.
Dengan penutupan PT BAL ini, menurut Hafizudin Harbi, maka dampaknya ke masyarakat Gili Trawangan.
“Sangat disayangkan tidak ada sosialisasi oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, tiba-tiba perusahaan penghasil air bersih ditutup. Tindakan itu merugikan kami selaku masyarakat dan pelanggan air bersih di Gili Trawangan ini,” ungkapnya.
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Lombok Utara (LOTARA) dan Pemprov NTB bijak menyikapi persoalan ini.
“Jangan tunjukkan arogansi dalam hal ini, karena air adalah sumber kehidupan kami dan ini menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten dan Provinsi. Semua orang tahu PAD terbesar dari pajak hotel dan restauran bersumber dari tiga Gili (tramena) termasuk Gili trawangan ini,” pungkasnya.
Masih kata Hafiz, hasil musyawarah pada mlam ini pada intinya masyarakat meminta bahwa meter yang sudah dimiliki untuk tetap dipergunakan.
“Masyarakat jangan dipaksa untuk membeli meteran baru. Harga air PDAM harus lebih murah. Pasalnya masyarakat tidak mampu membayar dengan harga yang lebih tinggi,” pintanya.
Kemudian masyarakat juga meminta PT BAL buka terlebih dahulu, sampai putusan PTUN terbit, karena jika menunggu putusan itu maka masyarakat tidak akan mendapatkan air bersih.
Selain itu, masyarakat meminta kiranya 2 (dua) PT (perusahaan) bisa bersinergi sebagai pemasuk air bersih ke Gili Trawangan, maka dengan begitu akan ada penyeimbang ke depan,” tutup Hafiz (*)