Home / Nusantara

Senin, 5 Juni 2023 - 12:12 WIB

DPD GMTI Sumatera Utara Duga Terjadi Pungli Penerimaan P3K pada Dinas Pendidikan Kota Padang Sidempuan

Penulis: Tomi Risky Situmorang

P Sidimpuan, PERISTIWAINDONESIA.com |

Ketua DPD GMTI (Dewan Pimpinan Daerah Generasi Muda Tao Indonesia) Propinsi Sumut Randa Pohan menduga adanya Pungli jual beli jabatan penerimaan P3K (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja), yang diduga dibandrol atau diobral dikisaran harga ± Rp30 juta.

Untuk itu, DPD GMTI meminta KPK dan Kajati Sumut memerhatikan dan mengamati Kadisdik Kota Padang Sidempuan untuk isu yang telah beredar ditengah-tengah masyarakat kota Padang Sidempuan tersebut.

Dalam hal ini Ketua DPD GMTI Sumut Randa Pohan sangat menyayangkan akan kejadian ini karena sangat merugikan banyak golongan, baik pemerintah maupun masyarakat luas.

Menurutnya, program P3K ini adalah program yang sangat berpotensi untuk pengembangan sumber tenaga guru di kota Padang Sidempuan. Dengan beredarnya dugaan pungli ini mengakibatkan kerugian bagi para peserta.

“Saya berharap permasalahan penyaluran dana P3K bersih dan bebas dari pungli, karena hal ini sudah menjadi pembahasan di DPR RI” tegasnya.

Dikatakannya, sampai saat ini dana yang telah dialokasikan Pemerintah Daerah untuk proses penerimaan P3K ini belum sepenuhnya terealisasi.

“Menurut pengamatan saya, sampai saat ini dana P3K ini masih menjadi pembahasan di DPR RI,” ujar Randa Pohan Selaku Ketua GMTI DPD SUMUT

Sementara itu, Ketua Umum GMTI Steven Lim menyampaikan dugaan tindak pidana Pungli ini harus diwaspadai oleh aparatur sipil negara, karena ancaman hukumannya cukup berat. Tidak sedikit, pejabat atau pegawai pemerintahan yang belum memahami dengan baik definisi pungli di lapangan.

“Sudah seharusnya pegawai pemerintahan mengurangi aktivitas pertemuan dalam pelayanan publik, yang dinilai dapat menjadi cara meminimalkan terjadinya gratifikasi,” imbuh Ketua Umum DPP GMTI ini.

Menurutnya, Pungli adalah salah satu tindakan melawan hukum yang diatur dalam Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 junto Undang-undang Nomor 22 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Pungutan liar adalah termasuk tindakan korupsi dan merupakan kejahatan luar biasa (extra ordinary crime) yang harus diberantas,” jelasnya (*)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Hadiri Isra’ Mi’raj di Kecamatan Selesai, Syah Afandin Didoakan Terus Pimpin Langkat Hingga 2029

Nusantara

TV Swasta Panggil Meli Deni Artis Tiktok Dengan Lagu Siko Bagi Dua Kejakarta dan Ikat Kontrak Recording

Nusantara

Limbah PT.APS Kembali Cemari Sungai Sekayok, Warga Pertanyakan Kinerja Penegak Hukum: “Usut Tuntas!

Nusantara

Plt Bupati Langkat H Syah Afandin SH menghadiri Kegiatan Forum Smart City

Nusantara

Syah Afandin Serahkan SK PPPK Guru & Terima Panitia Sinode GEPKIN

Nusantara

Kehadiran Kaum Milineal Dibutuhkan Dalam Perubahan Di Kota Medan

Nusantara

Totalitas Promosikan Medan, Bobby Nasution Adegan Drifting di Kawasan Objek Wisata

Nusantara

Munadi Herlambang: Jasa Raharja Partisipasi Penanaman 20.000 Pohon di Seluruh Indonesia