Penulis: Marjuddin Nazwar
Mimika, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pasca tewasnya pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kali Kopi, Hengky Wanmang oleh Tim Penindakan Satuan Tugas Operasi Nemangkawi pada 16 Agustus 2020 lalu ternyata berdampak besar terhadap KKB Kodap 3 Mimika.
Hal ini disampaikan Kapolres Mimika AKBP Era kepada para Awak Media, Kamis (7/1/2021).
Menurut Kapolres, usai penindakan di Markas Kali Kopi Agustus 2020 lalu, Hengky Wanmang merupakan salah satu inisiator lapangan KKB Kali Kopi.
Disampaikan, Operasi Nemangkawi berhasil mengamankan Barang Bukti dari tangan Hengky Wanmang dan kelompoknya pasca kontak senjata. Kemudian beberapa senjata KKB Kodap 3 Mimika juga berhasil diamankan oleh aparat penegak hukum.
Kejadian ini membuat KKB Kali Kopi mulai kewalahan dan berusaha menghindari kejaran Tim Gabungan TNI-Polri Operasi Nemangkawi di wilayah Timika.
“Hingga awal tahun 2021 TNI-Polri berhasil menguasai lokasi-lokasi strategis di wilayah Papua, khususnya di Tembagapura. Hal ini menyebabkan pergerakan KKB di Tembaga Pura semakin terbatas, bahkan menjauh dari Area PT Freeport Indonesia di Timika,” jelas Kapolres.
Selain itu, Ivan Sambon tersangka penyuplai bahan makanan KKB Timika juga diamankan oleh aparat gabungan TNI-Polri. Pelaku yang sempat bekerja sebagai security di PT Freeport ini diamankan saat penindakan KKB di KP Jayanti pada April 2020 Lalu.
Ivan Sambon yang merupakan anggota KNPB ini telah lama membantu mendistribusikan dan mencari bahan makanan untuk KKB di wilayah Timika, salah satunya KKB Markas Kali Kopi.
Dikatakan AKBP Era, tewasnya Hengky Wanmang sebagai pimpinan KKB Kali Kopi dan diamankannya Ivan Sambon membuat KKB Kali Kopi tidak mempunyai pilihan lagi.
Akhirnya, mereka mulai mundur dan berusaha mendekati pemukiman warga di sekitar jalur Tembaga Pura dengan maksud untuk mencari bantuan bahan makanan.
Hal ini kepergok Helikopter PT Freeport saat survei GPS di area Benangin dekat Kampung Tsinga, Distrik Tembagapura, Rabu (6/1/2021).
Merasa terpantau dan panik, beberapa tembakan diarahkan ke Helikopter PT Freeport Type Bell Eagle 407 HP dengan Registrasi PK-ZGM dan akhirnya kembali mendarat di Helipad Benangin.
Kapolres Mimika AKBP Era menyampaikan Pilot memutuskan kembali landing karena saat patroli mengambil foto udara di area Benangin dekat kampung Tsinga, Distrik Tembagapura mencium adanya bau bahan bakar.
Selanjutnya, Pilot mengecek bodi Helikopter dan mendapati adanya lubang kecil pada bagian bawah Helikopter. Selanjutnya, kejadian ini dilaporkan kepada pihak sekurity PT Freeport guna dicek lebih lanjut.
Era menambahkan, Heli itu terkena tembakan pada bodi sebelah Kiri, tepatnya di bawah pintu penumpang sebelah Kiri.
“Terdapat kebocoran bahan bakar pada bagian bawah Heli. Helikopter ditembak pada saat terbang di ketinggian 1.500 Kaki. Di Helikopter itu, ada Pilot Stuward dan Dua Penumpang yakni Dave Jhon (Aviation Manager) dan Ardy Lotmaster,” jelas Kapolres.
AKBP Era mengatakan pihaknya masih menyelidiki pelaku penembakan dengan bekerja sama dengan satuan tugas TNI-Polri yang ada di Mimika. Namun diduga kuat penembakan dilakukan KKB Kali Kopi.
“Kami tengah melakukan penyelidikan. Dugaan kami pelaku adalah KKB dari kelompok Kali Kopi. Untuk wilayah Benangin sendiri dari hasil penyelidikan adalah merupakan jalur perlintasan KKB Kali Kopi,” imbuhnya.
Ditegaskan Kapolres, saat ini satuan tugas Operasi Nemangkawi terus menyisir dan memburu KKB Kali Kopi (*)