Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com
Dalam sejarahnya SOKSI telah menunjukkan kemampuannya dalam mengawal dan membela Pancasila sebagai ideologi dan pandangan hidup bangsa. Ke depan SOKSI harus tampil sebagai pelopor penerapan Pancasila guna terwujudnya masyarakat Pancasila atau masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Demikian papar Oetojo Oesman, SH di Jakarta (19/11/’22).
“Sebagai wadah kader bangsa dan organisasi masyarakat yang lahir dari kancah perjuangan menegakkan Pancasila dalam NKRI, maka SOKSI harus tanggap terhadap masalah-masalah aktual dan mendesak bagi masyarakat, bangsa dan negara, terkait pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila,” tegas mantan Kepala BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila) Pusat itu.
Mantan Menteri Kehakiman itu juga mengungkapan keprihatinannya betapa akhir-akhir ini berbagai peristiwa hukum yang melibatkan oknum-oknum penegak hukum telah menunjukkan potret penegakan supremasi hukum yang masih sangat lemah. Padahal upaya pencapaian Indonesia Maju membutuhkan prasyarat negara hukum yang sungguh menegakkan supremasi hukum selain equality before the law dan due proces of law, jelas Ketua Umum SOKSI Periode 1999-2005 itu.
Ketua Dewan Pembina SOKSI itu selanjutnya menyampaikan keprihatinannya terhadap generasi milenial yang tidak lagi mendapatkan pendidikan kebangsaan.
“Dahulu kita masih mendapatkan Pendidikan Kewarganegaraan dan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah dan ada penataran-penataran oleh BP7 di luar sekolah. Itu kita lakukan karena kita merasa bahwa pemahaman penghayatan dan pengamalan Pancasila sungguh perlu dan sentral untuk mencapai cita-cita bangsa. Itu adalah benteng atau filtering generasi muda untuk menghadapi infiltrasi nilai-nilai global dan ideologi transnasional yang sedemikian massif,” lanjut Oetojo dengan gusar.
Menjawab permintaan Valentino Barus dan Cania tentang perlunya bimbingan dan pendamping yang konsisten dari sunset generation kepada generasi milenial, Oetojo mengatakan “kalau perlu satu bulan dua kali saya dan teman-teman hadir memberi sharing pengamalan dan transfer of knowledge. Dalam hal ini yang perlu dipahami oleh generasi muda adalah perlunya pengembangan diri melalui karya-karya kreatif dan inovatif dengan tetap memperhatikan teritorial dalam pelaksanaan manajemen yang tepat dan up to date.” tegasnya bersemangat.
Menanggapi Ketua Dewan Pembina SOKSI tersebut, Ali Wongso selaku Ketua Umum SOKSI menyatakan kesiapannya melaksanakan arahan dan harapan yang baik itu melalui Munas XI SOKSI pada 9 – 11 Desember 2022 di Pekanbaru – Riau, sesuai tema : “SOKSI Bangkit Bergerak – Partai GOLKAR Menang – Indonesia Maju”.
Bahkan Dewan Pimpinan Nasional SOKSI melalui Steering Comitte Munas XI SOKSI telah menyiapkan rancangan berbagai gagasan solutif dan rekomendasi terkait masalah-masalah strategis bangsa guna mantapnya kelanjutan reformasi dalam pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila di bawah kepemimpinan nasional Presiden Jokowi, kata Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar itu.
“SOKSI ini adalah elemen masyarakat bangsa yang turut aktif berjuang mendukung Pak Jokowi dalam Pilpres 2014 di bawah arahan Pendiri SOKSI, Bapak Suhardiman dan pada Pilpres 2019 bersama Partai Golkar. Karena itu adalah kewajiban bagi kami SOKSI mengawal kepemimpinan nasional Presiden Jokowi antara lain melalui berbagai gagasan solutif yang aplikabel dan dapat dipertimbangkan dalam rangka penajaman pengutamaan kepentingan rakyat, bangsa dan negara menuju Indonesia maju atau masyarakat Pancasila selaras Pembukaan UUD 1945,” papar mantan Anggota DPR RI itu.
Diakhir pertemuan Oetojo, mantan Ketua DPP GOLKAR di masa Pak Sudharmono itu, menyampaikan kepada Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional SOKSI, Ali Wongso yang didampingi Sekjen Riko Heryanto, Wakil Ketua Umum Valentino Barus, Ketua Winora, Wasekjen Cania dan beberapa pimpinan lainnya, untuk fokus mensukseskan Munas SOKSI XI dalam kerangka memperteguh kehadiran SOKSI di tengah rakyat.(*)