Prov.Lampung | PeristiwaIndonesia.Com
Gejolak harga singkong yang tidak stabil mengakibatkan para petani singkong di Lampung menjerit dalam kurun waktu sepekan terakhir. Hal ini mendapatkan reaksi cepat dari jajaran pemerintah kabupaten dan Provinsi Lampung. PJ. Gubernur Lampung Drs.Samsudin, SH. MH, M.Pd. mengambil langkah cepat mengundang para Pengusaha dan Petani singkong seluruh Lampung untuk mencari solusi atas tidak stabilnya harga di kalangan Petani.
Rapat tersebut dilaksanakan di aula Sakai Sabayan kantor Gubernur Lampung pada hari Kamis, 12/12/2024, dihadiri oleh Jajaran Pemerintah kabupaten dan Provinsi serta pelaku usaha dan petani singkong seluruh Lampung.
Eko Budi Santoso petani asal desa Sadar Sriwijaya Kecamatan Bandar Sribhawono kabupaten Lampung Timur didampingi Waris Afandi Relawan Ratu Prabu Lampung yang mewakili petani singkong Lampung menyampaikan keinginan dari para petani singkong saat ini diharapkan bersih diterima petani diharga Rp.900/kg.
Agus Susanto yang mewakili para pelaku usaha menyampaikan bahwa, dikalangan Perusahaan harga tetap berkisar Rp. 900 – Rp.1.100/kg. Namun setelah adanya potongan repaksi maka petani menerima bersih kisaran Rp.450/kg sampai dengan Rp.600/kg, namun beda perusahan bedapula aturan potongan repaksinya.
Pj. Gubernur Lampung Drs.Samsudin,SH.MH, M.Pd. menegaskan bahwa keduabelah pihak diharapakan untuk sementara ini merujuk dikesepakatan harga tahun 2021 yakni minimal harga singkong Rp. 900/kg dengan repaksi 15% hal ini diharapkan untuk sementara bisa dijalankan oleh kedua belah pihak, kedepan permasalahan harga ini akan disampaikan ke Gubernur terpilih Rahmad Mirzani Djausal untuk dilakukan kenaikan harga minimal tersebut pada tahun 2025 mendatang. Tegasnya.
( WA/RED )