Home / Nusantara

Kamis, 31 Maret 2022 - 22:58 WIB

Ricuh Aksi Demo di Nabire, Dua Masyarakat Tak Terlibat Aksi Jadi Korban Penganiayaan Massa

Salah satu masyarakat jadi korban penganiayaan massa demo tolak DOB

Salah satu masyarakat jadi korban penganiayaan massa demo tolak DOB

Penulis: Priyono

Nabire, PERISTIWAINDONESIA.com

Aksi unjuk rasa penolakan Daerah Otonom Baru (DOB) di Kabupaten Nabire ricuh. Warga masyarakat diserang dan dianiaya serta kendaraannya dirampas serta handphone milik korban ikut dirampas.

Peristiwa ini terjadi Kamis (31/03/2022) sekitar pukul 12.11 WIT di Pasar Karang Tumaritis, jalan Jenderal Sudirman, Kelurahan Karang Tumaritis, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire.

Saat itu, korban berada di dalam pasar Karang, kemudian massa berhamburan pada saat dibubarkan oleh petugas.

Kemudian massa sekitar kurang lebih 20 orang menghampiri korban dan langsung menganiaya korban hingga mengalami luka dibagian kepala belakang, luka dibagian mulut, dan luka dibagian hidung serta mengambil paksa Handphone milik korban.

Korban berinisial U (40), pekerjaan supir motor Ojek warga penduduk Jalan Ilaga, Kelurahan Bumi Wonorejo dan PIS (32), pekerjaan Swasta warga penduduk Jalan Perintis, Kelurahan Bumi Wonorejo.

Kapolres Nabire AKBP I Ketut Suarnaya SIK SH mengatakan korban U (40) mengalami luka di bagian pipi sebelah kanan dan kendaraan Honda beat dirampas oleh massa.

Sedangkan Korban PIS (32) mengalami luka robek pada bagian belakang dan telah dijahit sebanyak 5 jahitan, hidungnya luka sobek di jahit sebanyak 2 jahitan, serta bibir atas memar dan bengkak dan handphone korban dirampas oleh kelompok massa tersebut.

“Awalnya korban bekerja sebagai tukang ojek dan mengantar penumpang di dalam Pasar Karang, tidak lama kemudian massa berlarian masuk ke arah pasar karang dan tiba-tiba korban dipukul dibagian pipi sebelah kanan yang mengakibatkan sobek di bagian pipi kanan oleh massa kurang lebih 20 orang dan mengambil paksa kabur motor korban,” terang Kapolres Nabire.

Sementara barang bukti yang diamankan oleh pihak Kepolisian saat aksi unjuk rasa, antara lain 1 (satu) lembar panplet bertuliskan Rakyat Mepago Tolak DOB Minta Referendum, 1 (satu) lembar panplet bertuliskan Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Referendum Demokrasi Bagi Bangsa West Papua, 1 (satu) lembar panplet warna kuning bertuliskan Tangkap Adili Dan Penjara Jenderal Jenderal Pelanggaran HAM, 1 (satu) lembar panplet warna kuning bertuliskan Tarik Militer Organik Dan Non Organik Dari West Papua, 1 (satu) Lembar panplet  bertuliskan Bebaskan Victor Yaimo Tanpa Syarat, 15 buah batu yang digunakan melempar anggota dan aniaya korban (masyarakat).

“Situasi di wilayah kabupaten Nabire dalam keadaan aman dan kondusif. Untuk itu kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi dengan aksi kejadian tersebut dan disampaikan kepada seluruh masyarakat bahwa saat ini banyak foto-foto beredar yang tidak benar yang bersifat hoax seperti kejadian di tempat lain, namun dibuat seolah-olah terjadi di Nabire, kami tegaskan bahwa itu tidak benar,” ungkap Kapolres Nabire AKBP Ketut (*)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Syah Afandin Usulkan Rp100 Miliar ke Presiden untuk Pembangunan Jalan, Rp35 Miliar untuk Secanggang

Nusantara

Wujudkan Pelaku IKM Baru Di Kota Medan, Dinas Perindustrian Kota Medan Adakan Pelatihan Pembuatan Gorden Bagi Masyarakat Medan Belawan

Nusantara

Tangani Kasus KDRT Polres Bogor Dinilai Lambat, Pelaku Belum Ditangkap

Nusantara

Syah Afandin Terima Penghargaan Nasional ‘Dewi Sartika Award’ dari Kemendikbud

Nusantara

Jubir OPM Sebut Pihak nya Siap Perang Terbuka TNI-POLRI

Nusantara

Bagikan Bendera, Bobby Nasution: Bendera Merah Putih Harus Jadi Pemersatu Semua Kalangan

Nusantara

Amanah Ketua Besar LMA Dr Lenis Kogoya MHum, LMA Membawa Kesejahteraan Bagi Masyarakat Adat

Nusantara

Lepas 413 Jamaah Umrah, Aulia Rahman: Ikhlas & Fokus Beribadah