Home / Headline

Rabu, 3 Agustus 2022 - 07:18 WIB

SBSI 1992 Adakan Diklat Pengurus Komisariat PT Affinity Health Indonesia di Surabaya

Penulis: Irene Christiana Hakim

Surabaya, PERISTIWAINDONESIA.com |

Dewan Pengurus Pusat Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 1992 (DPP SBSI 1992) mengadakan acara Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi anggotanya selama 2 (dua) hari, tanggal 1-2 Agustus 2022 di Surabaya.

Para Pengurus Komisariat (PK) PT Affinity Health Indonesia dari Rumah Sakit Premier Surabaya dan Rumah Sakit Premier Bintaro mendapatkan pelatihan dari SBSI 1992.

Tampak hadir Ketua Umum DPP SBSI 1992 Abednego Panjaitan didampingi Ketua DPD SBSI 1992 Propinsi Banten Suwarso dan Sekretarisnya Robertus Hendro.

Para moderator menyampaikan sejumlah materi pelatihan kepada para pengurus PK PT Affinity Health Indonesia.

Di kesempatan itu, Ketua Umum DPP SBSI 1992 Abednego Panjaitan menyampaikan tujuan berdirinya Serikat Buruh untuk memberikan perlindungan, pembelaan
hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja/serikat dan keluarganya.

“Jadi, ada 3 (tiga) tugas utama pengurus yang diamanahkan negara kepada pengurus Serikat Buruh, yaitu memberikan perlindungan, membela hak dan kepentingan serta meningkatkan kesejahteraan yang layak kepada buruh dan keluarganya,” bebernya.

Selanjutnya, kata Abednego Panjaitan, untuk mencapai tujuan ini, serikat
buruh mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial;

b. sebagai wakil pekerja/buruh dalam lembaga kerja sama di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya;

c. sebagai sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya;

e. sebagai perencana, pelaksana, dan penanggungjawab pemogokan pekerja/buruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

f. sebagai wakil pekerja/buruh dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan;

“Inilah tujuan dan fungsi berdirinya Serikat Buruh,” tandasnya.

Sementara itu, Suwarso menambahkan pentingnya menjaga solidaritas sesama pengurus.

Apalagi, kata pria yang akrab disapa Ki Warso ini, bahwa maju mundurnya pergerakan organisasi ditentukan oleh kinerja para pengurus.

Sedangkan Robertus Hendro menekankan pentingnya mengadakan pelatihan-pelatihan seperti ini, sehingga para Pengurus organisasi di tingkat perusahaan dapat lebih memahami tugas dan fungsinya sebagai pengurus di dalam struktur organisasi.

Ketua PK PT Affinity Health Indonesia Rumah Sakit Premier Surabaya Agus Sumarno dan Rusgiyanto dari Rumah Sakit Premier Bintaro mengucapkan terima kasih kepada DPP SBSI 1992 yang telah memberikan Diklat kepada mereka.

“Semoga pengetahuan yang kami dapatkan melalui Diklat ini akan menambah kemampuan kami dalam melindungi, membela dan meningkatkan kesejahteraan buruh di Rumah Sakit Premier Surabaya,” tutur Agus Sumarno.

Hal senada disampaikan Rusgiyanto. Menurutnya, pendalaman organisasi yang disampaikan DPP SBSI 1992 akan bermanfaat dalam membangun hubungan industrial yang lebih dinamis dan harmonis di Rumah Sakit Premier Bintaro (*)

Share :

Baca Juga

Headline

Soal Tolak Perpanjangan Izin PT PLS, Aspirasi Masyarakat Desa Gunung Baringin Tapsel Diterima Istana

Headline

Pembentukan DOB Akan Dapat Merubah Keterbelakangan Masyarakat Papua

Headline

Mengapa UU Cipta Kerja Omnibus Law Ditolak Oleh SBSI 1992

Headline

Ketersediaan Listrik Ke Pelosok Desa Pengaruhi Pengentasan Daerah Tertinggal di Papua dan Papua Barat

Headline

Terkait Berita Diduga Ilegal, Oknum LSM : jangan pernah berkeliaran di Kabupaten Bogor dan kota Bogor, gua udah sebar ini photo-photo lu

Headline

Masih Ingat PT BMM Tambang Emas Ilegal Kini Pasilitas Mesin Tambangnya Ditahan Warga dan Gulung Tikar

Headline

PPRSSBI Akan Galang Dana Untuk Membantu Keringanan Hukuman Jonatan Sihotang Korban Human Trafficking di Malaysia

Headline

Tim SAR Temukan Potongan Bagian Tubuh Diduga Penumpang Sriwijaya Air