Penulis: James Tuju-Sri Karyati
Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
Setelah istana meminta Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo MSi mempertimbangkan penambahan kuota sekolah Perwira untuk Orang Asli Papua (OAP), maka Polda Papua mendapat tambahan kuota sebanyak 77 orang dan Polda Papua Barat yang diterima berjumlah 150 orang.
“Sehingga total bintara Polda Papua yang mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 tahun 2021 sebanyak 246 orang. Lalu, Polda Papua Barat 150,” kata Kadiv Humas Polri Raden Prabowo Argo Yuwono SIK MSi, Sabtu (13/3/2021) di Jakarta.
Disampaikannya, melalui As SDM Kapolri Irjen Pol Drs Sutrisno Yudi Hermawan akhirnya memberikan penambahan kuota kepada personel Bintara yang merupakan Orang Asli Papua (OAP) untuk mengikuti Sekolah Inspektur Polisi (SIP).
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono SIK MSi mengakui penambahan tersebut telah disetujui Kapolri berdasarkan surat dari As SDM Kapolri.
“Kami memberikan apresiasi kepada Pemda setempat karena telah memberi dukungan kepada para bintara Polri yang mengabdikan diri di Papua dan Papua Barat terlebih Orang Asli Papua (OAP) sehingga dapat mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP),” tambah Kadiv Humas Polri.
Dikatakannya, para Bintara yang dinyatakan lulus tersebut akan mengikuti pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Sukabumi selama 7 bulan.
Istana Minta Penambahan Kuota
Sebelumnya, Tenaga Ahli Utama Presiden pada Kantor Staf Presiden (KSP) RI Dr Lenis Kogoya MHum meminta Kapolri menambah kuota seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) angkatan 50 tahun anggaran 2021 wilayah Polda Papua.
Mantan Staf Khusus Presiden ini meminta Kapolri untuk mempertimbangkan tuntutan peserta seleksi SIP yang sempat melakukan aksi protes di Mapolda Papua.
“Saya belum chek kepastiannya. Tapi apabila hanya 41 orang saja lulus di Polda Papua sebagaimana yang dilaporkan kepada saya, maka sebaiknya pihak Polda dapat mengevaluasi hasil seleksi tersebut,” ungkap Lenis Kogoya, Sabtu (13/3/2021) pagi saat dimintai tanggapannya di Jakarta.
Lenis berharap Kapolri dapat memberikan perhatian khusus bagi anak-anak Papua untuk menjadi calon perwira di Kepolisian sebagaimana kuota program afirmasi otsus Papua dan Papua Barat.
Menurut Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) provinsi Papua ini, Kapolri kiranya dapat menambah kuota khusus untuk OAP ke depannya, sehingga OAP dapat mengisi jabatan strategis di lingkup Polda Papua.
Selain itu, katanya, pihak Polda juga dapat memperhatikan surat Telegram Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri Nomor: B/466/REN.2.3/2021/SSDM kepada Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri tentang permintaan penyiapan tempat pendidikan SIP tahun anggaran 2021, karena adanya penambahan peserta didik SIP dari 1.500 menjadi 1.800 Peserta didik.
Tambahan Peserta Didik SIP gelombang ke-50 ini berasal dari Polda Papua dan Polda Papua Barat sebanyak 300 peserta didik.
Hal ini sesuai Surat Kapolda Papua Nomor: R/24/I/DIK/2.2/2021 tentang permohonan penambahan kuota seleksi pendidikan SIP angkatan 50 tahun anggaran 2021 sebanyak 150 orang.
Demikian juga Surat Kapolda Papua Barat Nomor: R/11/I/DIK/2.2/2021/Rp SDM tentang permohonan penambahan kuota didik seleksi pendidikan tahun anggaran 2021 Panda Papua Barat.
“Berkaitan dengan rujukan tersebut di atas, dengan hormat diinformasikan kepada Ka bahwa sesuai DIPA Polri tahun anggaran 2021, jumlah peserta didik SIP tahun anggaran 2021 sebanyak 1.500 orang, namun terdapat penambahan 300 orang dengan anggaran dari hibah Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat, sehingga kuota didik seleksi SIP tahun anggaran 2021 menjadi 1.800 orang,” demikian isi telegram Mabes Polri (*)