• Sab. Apr 20th, 2024

Kementerian PUPR Lakukan Tiga Langkah Penanganan Darurat Banjir Bandang Di Luwu Utara

Byabed nego panjaitan

Jul 17, 2020

Penulis : Sukma Panjaitan

Luwu Utara, PERISTIWAINDONESIA.com |

Kementerian PUPR bersama tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, TNI, Polri, Basarnas dan BPBD Kabupaten Luwu Utara telah berhasil membuka sebagian akses Jalan Masamba dari Palopo sepanjang 70 km yang sebelumnya sempat sampai terputus karena banjir disertai lumpur setinggi sekitar 1 hingga 2 meter.

Hal ini disampaikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono saat meninjau lokasi banjir bandang yang melanda Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Kamis (16/07/2020).

Lebih lanjut Menteri Basuki menegaskan telah menyiapkan tiga langkah untuk membantu penanganan darurat banjir bandang tersebut:

Pertama, membuka akses konektivitas Palopo – Masamba secepatnya dengan target waktu dalam tiga hari, khususnya jalan yang masih tergenang dan tertutup lumpur di Kecamatan Masamba.

Kedua, membersihkan Kecamatan Masamba dan sekitarnya dari lumpur pasir. Ketiga, untuk penanganan permanen, dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen.

Menteri Basuki menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman tersebut dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran tiga sungai (Rongkong, Radda dan Masamba) agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu.

Untuk membantu pembersihan lumpur, Kementerian PUPR telah mengerahkan 10 unit alat berat berupa 4 unit excavator, 2 unit Dozer, dan 4 unit Dump Truk ke Desa Radda yang kondisinya paling parah akibat banjir bandang. Selain itu dikerahkan sebanyak 2 unit excavator dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Luwu Utara, 1 unit dari Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, dan 1 unit dari mitra kerja.

“Dari hasil pengamatan saya, terlihat dampak paling parah dirasakan warga yang berada di bantaran Sungai Radda. Untuk itu rumah-rumah yang berada di bantaran bahkan palung sungai harus direlokasi sebagai bagian normalisasi sungai. Relokasi akan bekerja sama dengan Pemkab Luwu Utara,” ujar Menteri Basuki.

Selain mengerahkan alat berat, Kementerian PUPR juga mengerahkan Mobil Tangki Air berkapasitas 4000 liter 1 unit dan Hidran Umum berkapasitas 2000 liter 10 unit untuk membantu kebutuhan air bersih, karung sebanyak 1000 lembar serta sembako untuk para pengungsi korban bencana banjir.

Banjir bandang di Luwu Utara terjadi pada Senin malam lalu (13/7/2020), akibat luapan air sungai yang membawa material lumpur dan batang pohon berukuran besar juga menyebabkan Bandar Udara Andi Jemma tertutup lumpur (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *