Penulis: Arny Hisage
Yalimo, PERISTIWAINDONESIA.com |
Sebanyak 110 Program Strata Satu (S1) mengikuti Yudisium Kelas kerjasama antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yalimo dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih Non Reguler Tahun Akademik 2021/2022.
Acara Yudisium ini dilaksanakan di Hotel Baliem Pilamo Wamena, Rabu (27/07/2022).
Dekan Fisip Universitas Cenderawasih Marlina Flassy SSos MHum PhD menyampaikan atas nama Rektor dan Dekan maupun jajaran civitas akademik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkab Yalimo dalam hal ini, Bupati Yalimo karena menamatkan 110 Sarjana.
“Ini menunjukkan bahwa kita bisa kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Yalimo khususnya dan pada umumnya Kabupaten lain yang ada di Provinsi Papua maupun Papua Barat,” ungkap Dekan Fisip Universitas Cenderawasih.
Menurut Marlina, Fakultas Fisip Terbesar kedua di Uncen dengan jumlah mahasiswa saat ini lebih dari 4.000 mahasiswa, yang mana Fakultas tersebut adalah orang asli Papua, sehingga apa yang sudah dikerjakan oleh Pemkab Yalimo membuahkan hasil berupa Yudisium.
“Hari ini kita menyaksikan 110 Mahasiswa ini sangat luar biasa,” pujinya.
Ia berharap kepada lulusan SMA/SMK seluruh tanah Papua dapat melanjutkan pendidikannya di Uncen, karena Fakultas Ilmu sosial dan ilmu Politik telah siap mengembangkan sumber daya manusia yang handal ke depan.
Diharapkan lulusan S1 ini dapat sebagai tenaga yang siap dalam membantu pemerintah Daerah dan masyarakat.
“Kerjasama seperti ini lebih baik, kita mempersiapkan sumber daya manusia. Ini adalah modal investasi manusia untuk masa depan Papua,” kata Marlina.
Sementara itu, Bupati Yalimo Dr Nahor Nekwek SPd MM menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Cenderawasih khususnya Program Studi Fakultas Ilmu Politik dan Sosial.
“Kami Pemda Yalimo melakukan kerjasama dengan Uncen karena persoalan geografis yang ada di tanah Papua hanya Uncen yang lebih paham. Oleh karena itu kami pemerintah daerah melakukan kerjasamanya,” jelasnya.
Menurutnya, hari ini merupakan sejarah baru bagi Kabupaten Yalimo, sebab berhasil mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang jumlahnya cukup besar dan semuanya orang Yalimo asli.
Bupati Nahor juga menjelaskan pada waktu masih menjabat Kepala Dinas, ada seorang ibu yang datang kepadanya menunjukkan jari tangannya gara-gara jarinya putus.
“Itu merupakan salah satu motivasi untuk saya berpikir tentang pendidikan di daerah ini, sehingga saya usahakan 5 distrik Kabupaten Yalimo kami rekrut dan menyekolahkan mereka di kelas kerjasama,” kenangnya.
Dijelaskannya, awalnya Pemkab Yalimo merekrut sebanyak 123 orang, akan tetapi yang bisa mengikuti Yudisium hanya 110 orang.
Lanjut Bupati Nahor, ini membuktikan bahwa 110 sarjana sudah lulus dan selanjutnya mereka ini juga akan dipakai untuk menduduki jabatan di beberapa dinas, apalagi mereka umumnya dari segi pangkat telah memenuhi syarat.
“Saya Bupati besok pakai orang Yalimo karena pangkat memenuhi syarat berarti saya pakai lebih banyak orang Yalimo asli,” tegas Bupati Nahor Nekwek.
Menurut Bupati, mengingat masa jabatannya tinggal dua setengah tahun lagi, maka itu pihaknya akan mengutamakan sektor pendidikan.
“Kami akan mempersiapkan, mendidik, mendorong dan kaderisasi Orang Asli Papua untuk bisa jadi Tuan di negerinya sendiri untuk membangun daerahnya,” imbuhnya.
Bupati Nahor berharap kepada para Sarjana yang telah di Yudisum, setelah lulus bukan berakhir tugas dan tanggungjawab tidak sampai disini saja, tetapi masa depan masih panjang di depan mata, untuk melanjutkan harapan dan cita-cita bersama menuju Yalimo yang lebih maju dan sejahtera (*)