Home / Nusantara

Sabtu, 28 Mei 2022 - 21:04 WIB

PT AHM Karawang Diduga Hilangkan Nomor Induk Sertifikat di Peta Bidang

Penulis: Marjuddin Nazwar

Karawang, PERISTIWAINDONESIA.com

PT Astra Honda Motor (AHM) dan sejumlah pihak terkait diduga mengobrak – abrik kedaulatan wilayah Indonesia, pasalnya Perusahaan bertaraf internasional itu dengan seenaknya mencantumkan alamat yang tidak sesuai dengan data kepemilikan lahan.

Kelihatannya memang seperti hal sepele, tetapi mencantumkan alamat dengan data Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) yang tidak sinkron sangat berpotensi membuat kerugian para masyarakat.

Seperti yang dialami oleh masyarakat Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang. Mereka tidak mendapatkan manfaat apapun terkait berdirinya PT AHM wilayah tersebut.

Menurut informasi yang dirangkum awak media, alasan dari PT AHM bahwa perusahaan didirikan bukan di wilayah Desa Kamojing, namun di Desa Kalihurip, Kecamatan Cikampek.

Setelah awak media mengkonfirmasi Lurah Kamojing, Chahyadi melalui telephon selular pada Sabtu (28/5/2022), Dikatakannya 60% bangunan pabrik PT AHM berada di wilayah Desa Kamojing, sedangkan 40% lagi terletak di Desa Kalihurip, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.

“Jika seperti itu, kenapa PT AHM dalam surat-menyurat mencantumkan alamat di Desa Kalihurip?” tandas Chahyadi.

Lurah Chahyadi mengaku tidak akan tinggal diam.

“Kami (pihak Desa Kamojing-red) tidak akan tinggal diam, kami akan menempuh jalur hukum terkait perihal tersebut. Hari ini saya kuasakan segala usaha yang akan kami tempuh melalui Tim Kuasa Hukum kami,” tegas Lurah Kamojing, kepada Wartawan.

Sementara itu, salah seorang tokoh masyarakat di wilayah Desa Kamojing H Andi Rusman menyatakan, diduga ada nomor Induk sertifikat yang dihilangkan dari peta bidang tersebut.

“Tetapi kenapa PT AHM sampai saat ini domisili perusahaan, baik dengan pihak kawasan mengeluarkan SHGB dari 07 yang punya Kalihurip. Akan tetapi untuk SHGB 02 nya sampai dengan detik ini belum ada kejelasannya,” terang Andi.

Selain itu, Pemkab Karawang mengakui bila mereka lalai dalam menerbitkan Peraturan Bupati (PerBup) mengenai batas-batas wilayah.

“Dari 30 kecamatan tentunya ada yang namanya permasalahan terkait titik temu. Dan itu hanya dari beberapa desa saja. Itu merupakan PR buat Pemerintahan Karawang untuk menyelesaikan Perbup. Paling telat sekali selesai di tahun 2022,” tutur Wiwi Trisnawati SIP selaku Kabag Pemerintahan Setda Kabupaten Karawang.

Pemerintah Kabupaten Karawang dibawah kepemimpinan Cellica Nurachdiana masih baru sebatas wacana menerbitkan peraturan terkait batas-batas wilayah desa. Jika hal ini dibiarkan seperti api dalam sekam. Yang berpotensi menuai konflik ditengah-tengah masyarakat (*)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Kasdam XIV Hasanuddin Kunker ke Sulbar Dalam Rangka Peninjauan Lokasi Ketahanan Pangan

Nusantara

Diduga Jegal Balon Kades, LSM Penjara Siap Gugat Panitia PAW Desa Singasari Hingga Surati DPMD

Nusantara

Baksos Untuk Masyarakat Pesisir Kabupaten Cirebon

Nusantara

Diduga Pungli Uang Komite dan Seragam Tanpa Dasar Hukum di SMA N. 2 Lubas Kepsek, Saya Mau Pensiun Ikut Jadi Wartawan.

Nusantara

Afandin Dukung Gapoktan Perjuangkan Pupuk Petani Langkat

Nusantara

Judi Tembak Ikan Marak Beroperasi di Bengkalis, Aparat Kepolisian dan Stakeholder Terkesan Tutup Mata?

Nusantara

Kapolda Banten Pimpin Upacara Kenaikan Pangkat 1.001 Personel Secara Virtual dan Prokes

Nusantara

Stop Kriminalisasi, berantas mafia tambang, Tegakkan keadilan!!!