Penulis: Kiyosi Bombang
Mamuju, PERISTIWAINDONESIA.com |
Kepala Kantor Badan Search & Rescue (Pencarian dan Pertolongan) Nasional (Basarnas) Mamuju Saidar Rahmanjaya SH MAP dan jajarannya melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke kabupaten Polewali Mandar (Polman), hari pertama diterima langsung oleh Wakil Bupati Muh Natsir Rahmat didampingi kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Andi Afandi Rahman, Jumat (4/12/2020) di ruang kerjanya.
Di kesempatan tersebut, Saidar Rahmanjaya menyampaikan terkait rencana pembentukan unit siaga Search & Rescue atau Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Polman, dengan pertimbangan wilayah ini strategis untuk menjangkau kabupaten Mamasa dan Majene.
“Dengan senang hati Pemkab Polewali Mandar sangat mendukung rencana tersebut,” kata Saidar Rahmanjaya, Sabtu (5/12/2020).
Selanjutnya, pada hari berikutnya, masih Saidar Rahmanjaya, menyempatkan bersilaturrahmi di kediaman Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar.
Dalam pertemuan itu, Bupati Polman menyambut positif sekaligus besedia menyiapkan tempat yakni gedung eks perusahaan Pemda Polman untuk dijadikan kantor Unit Siaga SAR.
Walaupun menurut Bupati, gedung yang dimaksud akan direnovasi dulu awal tahun 2021, diperkirakan rampung pada Maret atau April 2021.
“Jika, personil ingin eksis lebih awal, silahkan gunakan gedung KONI sementara waktu sambil menunggu renovasi rampung,” kata Saidar Rahmanjaya meniru pernyataan Bupati Aim sapaan akrabnya.
Orang nomor satu di Kabupaten Polman itu, berharap dengan terbentuknya Unit Siaga SAR di wilayahnya dapat bersinergi dengan semua instansi berpotensi SAR.
Kepala Kantor SAR Mamuju Saidar Rahmanjaya di sela pertemuan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Polman dan segenap jajarannya atas respon positif serta dukungan dalam rencana pembentukan Unit Siaga SAR di kabupaten Polman.
Hal tersebut sangat bermanfaat terutama pada saat terjadi bencana atau musibah, sehingga tim yang akan melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan dapat mempercepat respon time dan meminimslisir korban musibah atau bencana.
Selain itu akan dapat meningkatkan koordinasi dalam kegiatan latihan potensi SAR serta pelatihan gabungan (Latgab) lainnya, sehingga dapat mnyiapkan sumber daya yang kompeten pada bidangnya.
“Dengan terbentuknya Unit Siaga SAR akan mempercepat respon time dan meminimalisir korban apabila terjadi musibah di wilayah Polman dan sekitarnya seperti kabupaten Mamasa dan Majene, mengingat jarak tempuh yang di butuhkan dari kantor pencarian dan pertolongan (Basarnas) Mamuju membutuhkan waktu 6 sampai dengn 7 jam perjalanan,” tandasnya.
Saidar sangat Optimis akan terbentuk unit siaga SAR di Polman untuk wilayah Sulawesi Barat (Sulbar) bagian selatan dan Unit siaga SAR Pasang Kayu di Sulbar bagian utara sehingga ke depan pelayanan jasa SAR lebih optimal di propinsi Sulbar (*)