Penulis: Khoirizal-Dede Ahmad
LAMSEL, PERISTIWAINDONESIA.com |
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy melakukan pengecekan pengendalian transportasi dan mobilitas masyarakat pasca Idul Fitri di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Minggu (16/5/2021) siang sebagai salah satu upaya menekan angka penularan Covid-19 yang berpotensi meningkat lagi.
Menhub Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya antisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan pada arus pasca Lebaran yang diprediksi puncaknya pada Minggu (16/5/2021) dan Kamis (20/5/2021) mendatang.
Pelabuhan Bakauheni yang merupakan pintu masuk Sumatera dan Jawa, menjadi salah satu fokus perhatian dalam layanan arus pasca Lebaran.
Menhub Budi mendorong manajemen ASDP agar bekerjasama dengan Satgas Penanganan Covid-19, TNI, Polri, Pemerintah Daerah dalam memperketat masuknya orang dari wilayah Sumatera ke Pulau Jawa melalui angkutan penyeberangan.
Data Satgas Covid-19 menyebutkan bahwa dalam satu bulan terakhir terjadi peningkatan kasus yang signifikan di hampir seluruh provinsi di Pulau Sumatera.
Untuk itu, perlu upaya memperketat pergerakan pemumpang khususnya dari Sumatera ke Pulau Jawa melalui pelabuhan Bakauheni.
Pasalnya, data mencatat terdapat sekitar 440 ribu orang telah melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni yang diprediksi akan kembali dalam waktu dekat di waktu yang bersamaan.
“Sesuai ketentuan yang ada, penumpang penyeberangan yang akan menyeberang via Bakauheni wajib membawa dokumen negatif Covid-19 berupa swab antigen. Kami minta kepada calon penumpang untuk melakukan tes secara mandiri lebih awal yaitu ditempat asal, tidak di pelabuhan, untuk menghindari terjadinya penumpukan di pelabuhan,” tutur Menteri Budi.
Pada Sabtu (15/5/2021) kemarin, Menhub Budi juga melakukan pengecekan di Pelabuhan Gilimanuk, Bali yang menjadi gerbang masuk antara pulau Jawa dan Bali.
Menurutnya, selain Bakauheni yang menjadi gerbang masuk Jawa dan Sumatera, pengawasan dan penyaringan terhadap arus penumpang dan kendaraan juga perlu dilakukan di pintu masuk Jawa dan Bali dengan melakukan pengetatan persyaratan perjalanan dimana pengguna jasa wajib membawa hasil rapid antigen.
“Ada kemungkinan proyeksi kenaikan pergerakan orang pasca Lebaran di hari Minggu (16/5/2021). Oleh karenanya saya minta kepada tim untuk melakukan konsolidasi baik mempersiapkan personil dan mekanismenya dengan baik agar pergerakan penumpang tetap terkendali,” kata Menhub Budi.
Secara umum, lanjutnya, pelaksanaan pengendalian transportasi di masa peniadaan mudik di Pelabuhan Gilimanuk berjalan baik dan jumlah penumpang menurun signifikan di banding hari sebelum masa peniadaan mudik.
“Saya mengapresiasi masyarakat yang telah mematuhi kebijakan pemerintah dan saya juga mengapresiasi para petugas baik dari ASDP, TNI/Polri, BPTD dan Dishub yang telah mengorbankan waktu berkumpul bersama keluarga untuk menjalankan tugas pengawasan dan pengendalian transportasi di penyeberangan,” katanya.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengatakan dalam rangka pengendalian transportasi selama masa Angkutan Lebaran pihaknya telah melakukan kerjasama dan koordinasi yang baik dengan Kementerian Perhubungan, Kepolisian, Kesehatan Pelabuhan, dan seluruh stakeholder agar kebijakan pengendalian transportasi dapat berjalan efektif dan pelaksanaan di lapangan tetap dilakukan secara tegas dan manusiawi.
Diingatkan kepada seluruh pengguna jasa, yang akan melakukan perjalanan dengan kapal ferry, agar mengatur waktu perjalanannya dan mematuhi syarat perjalanan sesuai dengan SE Satgas Covid-19 dan Permenhub 13 Tahun 2021.
Diperkirakannya, pada akhir pekan ini akan mulai terjadi pergerakan arus penumpang dan kendaraan pasca Lebaran, khususnya dari Sumatera menuju kota-kota di Jawa, termasuk Jakarta, sehingga pengecekan akan mulai dilakukan secara ketat di seluruh check point Lampung, hingga Pelabuhan Bakauheni.
“Pastikan pengguna jasa telah membawa hasil negatif Covid-19 berupa swab antigen,” ujarnya.
Pada arus pasca Lebaran ini, ASDP juga mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanannya, dengan melakukan reservasi tiket secara online via Ferizy, terutama di lintas Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk.
Kini beli tiket via online semakin mudah, bisa melalui ponsel dan dapat beli tiket mulai H-60 hingga maksimal 2 jam sebelum keberangkatan.
Pengguna jasa tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup scan barcode yang didapat saat beli online, lalu akan mendapat Boarding Pass untuk naik kapal. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 ini pengguna jasa harus menjaga jarak (physical distancing) dengan membeli tiket secara online, sehingga akan semakin mengurangi interaksi dengan petugas loket (*)