Home / Nusantara

Senin, 30 Mei 2022 - 17:48 WIB

Lenis Kogoya Sarankan Besok 1 Juni Jangan Ada Aktifitas di Wamena

Penulis: Marjuddin Nazwar

Jayawijaya, PERISTIWAINDONESIA.com |

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Dr Lenis Kogoya STh MHum meminta kepada masyarakat Jayawijaya, agar seluruh warga seperti pedagang dan angkot serta ojek untuk tidak beroperasi pada saat pelaksanaan Peringatan 1 Juni.

“Kita akan memperingati hari lahirnya Pancasila dan menyambut hari lahirnya Pancasila, Lembaga Masyarakat Adat akan melakukan atraksi di lapangan pendidikan Wamena,” terang Lenis Kogoya, Senin (30/5/2022).

Menurutnya, bersamaan dengan peringatan hari lahirnya Pancasila pihaknya akan melaksanakan musyawarah LMA, dan usai melakukan upacara akan dibacakan hasil musyawarah LMA dalam bentuk Deklarasi Damai Papua.

Oleh karena itu, kata Lenis, bagi warga yang tak menginginkan adanya perdamaian dan program pemerintah pusat melalui Pemekaran dan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di Propinsi Papua, untuk dapat menenangkan diri.

Untuk itu, lanjutnya, bagi yang tidak menerima atau berseberangan dengan program pemerintah diharapkan tidak mengganggu kegiatan ini sebab kegiatan ini juga bagian dari aspirasi masyarakat melalui LMA dan dilindungi Undang-undang.

Dikatakan Dr Lenis Kogoya STh MHum selama ini banyak yang berdemo menolak DOB dan lainnya, pihaknya tetap menghormati aspirasi tersebut.

“Nah, saat ini giliran kami LMA untuk menyampaikan aspirasi. Untuk itu, tolong kami jangan diganggu,” ungkapnya.

Lenis mengakui, untuk upacara dengan pakaian adat itu akan berlangsung lama dan akan dilanjutkan dengan deklarasi hasil musyawarah termasuk melakukan atraksi budaya membawa alat tajam tradisional.

“Jadi kami usulkan kepada pihak keamanan untuk sementara waktu menyetop kendaraan dan aktifitas masyarakat untuk tidak melakukan aktifitas. Contohnya kios-kios agar dihimbau tutup dulu, kalau mau dijalankan pun tidak apa-apa, cuma kami minta tutup sementara,” bebernya.

Dia juga menghimbau agar masyarakat tidak lalu lalang di jalan, karena massa deklarasi Damai Papua akan memasuki lapangan pendidikan dan ribuan massa akan membawa panah dalam atraksi Perdamaian. Dipastikannya, bahwa massa yang sudah dipersiapkan jumlahnya cukup besar.

“Kalau ada yang mengganggu atau main kekerasan, maka tempatnya telah saya siapkan di kali Uwe Distrik Wouma bagian atas, kalau mau perang disana, di kota tidak boleh ada perang,” tegasnya.

Lenis memastikan akan menindak tegas apabila ada yang mengganggu, pastinya ia akan ditahan dan dikurung bersama ular.

“Artinya, kalau mengganggu sama saja bunuh diri,” tandasnya (*)

Share :

Baca Juga

Nusantara

Tingkatkan Kompetensi Fotografer, Pemko Medan Gelar Pelatihan Fotografi  dan Sertifikasi Uji Profesi

Nusantara

Syah Afandin Buka 10 Perlombaan Hari Jadi Langkat ke-273

Nusantara

Meski Dilarang Dinas Pendidikan Karo, SMPN 3 Berastagi Kutip Biaya Seragam Kepada Peserta Didik Baru

Nusantara

Satgas Pamtas Yonarmed 19/105 Trk Bogani Laksanakan Sholat Idul Fitri Dan Halal Bi Halal Bersama Masyarakat Di Perbatasan RI-Malaysia.

Nusantara

Pengelola SPBU Tanggeung Beri Karpet Merah Bagi Pemain BBM Subsidi

Nusantara

Ketua KPK: Indonesia Butuh Peran Wartawan

Nusantara

PERINGATAN HARI PUISI NASIONAL 2023: FSP-TIM dan Komunitas Sastra se-Jabodetabek Tandatangani Petisi “Cikini Raya 73” untuk DKJ

Nusantara

Menggebrak Program Ditengah Pandemi, Jari 98 Apresiasi Kapolda Banten Irjen Pol Rudy Heriyanto