Home / Headline

Kamis, 6 Januari 2022 - 13:43 WIB

LMA Minta Pemerintah Libatkan OAP untuk Bekerja di Perusahaan-Perusahaan yang Berdiri di Papua

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Propinsi Papua Dr Lenis Kogoya Mhum

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Propinsi Papua Dr Lenis Kogoya Mhum

Penulis: Marjuddin Nazwar

Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com

Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Propinsi Tanah Papua bersama Pengurus LMA Kabupaten/Kota dan LMA Distrik dan Kampung se-propinsi Papua segera akan mempersiapkan skill Orang Asli Papua (OAP) agar dapat bekerja mengisi berbagai jenis usaha di Bumi Cenderawasih.

Hal ini disampaikan Dr Lenis Kogoya, Kamis (6/1/2021) di Jakarta.

Menurutnya, saat ini LMA Papua sedang membenahi diri dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan sebagai persyaratan dalam bekerja dan berusaha.

Apalagi, kata pendiri Ormas Indonesia Bersatu Tiga Pilar ini, marak Perusahaan beroperasi di wilayah Adat Papua seperti Pertambangan Emas, Perkebunan Kelapa Sawit, Perusahaan HPH, dll.

“Jika masyarakat Adat tidak dilibatkan atau hak-hak Orang Asli Papua tidak diberikan, maka seluruh Perusahaan yang ada harus dievaluasi,” pintanya.

Karena itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 1992 ini meminta masyarakat Adat bersama Pemerintah Daerah dan Majelis Rakyat Papua (MRP) bersama-sama untuk meneliti keberadaan Perusahaan-perusahaan yang ada di Tanah Papua.

Dan bagi Perusahaan yang tidak melibatkan OAP, kata eks Staf Khusus Presiden ini, maka Pemerintah sebaiknya membuatkan sanksi tegas sampai kepada pencabutan izin usahanya.

“Sanksinya harus dibuat, karena inilah yang menjadi masalah besar di tanah Papua, kalau tidak segera diselesaikan (regulasinya), maka tahun ke tahun Papua tidak akan maju dan perampasan hak-hak masyarakat akan terus terjadi,” terang Tenaga Ahli Utama pada Kantor Staf Kepresidenan ini.

“Kalau perlu, saat pemerintah mengeluarkan izin kepada Perusahaan, maka sebaiknya harus melibatkan Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua, sehingga LMA sebagai organisasi Adat, dimana anggotanya tersebar di Kampung-kampung akan dapat menyampaikan laporan yang terjadi di lapangan kepada Pemerintah Daerah, selanjutnya pemerintah daerah dapat segera mengambil tindakan tegas kepada Perusahaan yang tidak menjalankan peraturan dimaksud,” jelasnya (*)

Share :

Baca Juga

Headline

Diduga Kendaraan Modifikasi Pengangkut BBM Bersubsidi Milik Aparat, LSM Minta APH Tertibkan Aktifitas Penyalahgunaan BBM Bersubsidi di Jalan pasar Parung Waru Kabupaten Bogor

Daerah

Kapolda Sumut Dukung Penuh Langkah Pj. Bupati Dr. Sugeng Riyanta, SH.MH di Pemkab. Tapanuli Tengah.

Headline

Presiden Jokowi Berjanji Akan Berikan Sumbangan Kepada Korban Gempa Mamuju dan Majene

Headline

Pemkab Kapuas Hulu Janji akan Panggil Managemen PT PGM

Headline

Inilah 49 PP dan 4 Perpres Aturan Pelaksana UU Cipta Kerja

Headline

Mengapa UU Cipta Kerja Omnibus Law Ditolak Oleh SBSI 1992

Headline

Buruh Kritik Sejumlah Kebijakan Pemerintah yang Dinilai Tak Penuhi Rasa Keadilan

Headline

Tumpal Hutabarat Adakan Reses Masa Persidangan Ke III Tahun 2023 Di Kelurahan Kandis Kota