• Jum. Apr 19th, 2024

Menanti Polesan Tabanan Menjadi Primadona Pariwisata Bali

Byabed nego panjaitan

Okt 18, 2020

Penulis : Merry Roslinda

Bali, PERISTIWAINDONESIA.com |

Pembangunan yang berkesinambungan adalah idaman seluruh masyarakat tak terkecuali di Kabupaten Tabanan.

Berbagai gagasan mulai menyeruak sehubungan dengan keunggulan yang dimiliki oleh Kabupaten yang berjuluk Kota Pelangi itu.

Mulai dari indahnya pantai, Undak-undak petak sawah yang membawa harum nama Tabanan ke dunia Internasional melalui kawasan Jati Luwih.

Gagasan pembangunan Tabanan terutama mengintegrasikan Pariwisata dengan keasrian alam dan kelestariannya merupakan idola dan menjadi konsep dalam pengembangan potensi-potensi unggulan daerah yang dimiliki Kabupaten Tabanan.

Hal tersebut jugalah yang mendorong dua tokoh masyarakat Bali, yang konsen dan perhatian terhadap pembangunan Pariwisata Bali yang berkelanjutan dengan mempertahankan kelestarian dan budaya serta kekayaan adat istiadat yang menjadi kekayaan Bali sejak dahulu.

“Kami di Tabanan memiliki banyak potensi, yang memiliki daya saing dan bahkan satu-satunya di dunia seperti Tanah Lot, Kawasan Jati Luwih, dan Danau Indah, selain pantai yang menjadi tujuan favorit wisatawan tak kala berkunjung ke Bali,” jelas I Dewa Gede Ary Wirawan, baru-baru ini kepada kru PERISTIWAINDONESIA.com selaku tokoh masyarakat Tabanan yang juga Ketua Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Tabanan.

Dari sekian kekayaan potensi yang ada, menurut I Dewa Gede Ary Wirawan, dari KONI Tabanan sudah memiliki konsep besar untuk menggabungkan hobby olah raga dengan dukungan kunjungan serta obyek pariwisata yang disiapkan penataannya secara terintegrasi.

“Kita memiliki keunggulan dalam berbagai potensi, tinggal bagaimana kita mempersiapkan konsep yang dibarengi dengan keberanian berbagai unsur untuk mewujudkannya. Kami selalu berkoordinasi dengan instansi terkait termasuk kementerian Pariwisata agar Tabanan segera memiliki kawasan “Sport Tourism,” jelas tokoh Masyarakat yang dikenal sangat kritis dan terkenal memiliki idealisme tinggi dalam berorganisasi ini.

Kepedulain untuk memajukan suatu daerah, menurut Dewa Ary yang sudah berkecimpung dalam berbagai organisasi baik di Bali dan Nasional ini, akan dapat dilakukan oleh siapapun dan dari manapun sehingga kolaborasi dan sinergitas antar kelompok masyarakat memiliki akselerasi dan harmonisasi dalam memajukan suatu daerah.

Seirama dengan pendapat Dewa Ary (demikian panggilan akrab ketua KONI Kabupaten Tabanan) ini, I Gede Putu Eka Budiyasa, yang akrab dipanggil pak Eka, menyambut baik dan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap gagasan putra Tabanan tersebut.

“Kami dari Jejaring Dewi (Yayasan Jejaring Pengembangan Desa Wisata Indonesia) sangat salut dengan ide brillian Putra daerah Tabanan yang siap jiwa raga membangun daerahnya dalam mewujudkan peningkatan Ekonomi serta pemberdayaan masyarakat,” tukasnya.

Menurut Eka, Tabanan adalah salah satu Kabupaten di Bali yang kaya raya jika dibandingkam dengan kabupaten yang ada di Bali. Tabanan memiliki Pantai, perbukitan, hamparan dan sawah yang indah dengan Undak-undak yang unik, Tanah Lot dengan Puranya, Pantai yang landai juga ada yang sangat cocok untuk surfing. Tabanan bahkan memiliki ruas jalan provinsi dan Nasional yang sangat panjang.

“Tabanan adalah daerah yang luar biasa untuk dikembangkan. Kami siap mendukung dan bahkan kami siap mendampingi konsep pengembangan Potensi Unggulan di setiap Desa agar dapat mewujudkan pemberdayaan baik masyarakat, SDM, kerajinan, adat dan alam yang lestasri. Kami siap mendampingi pengembangan desa Wisata sehingga dapat mewujudkan pergerakan peningkatan Ekonomi Masyarakat di seluruh Desa. Tabanan memiliki hasil pertanian yang melimpah ruah serta cocok dipadukan dengan wisata agro sehingga dapat memberikan nilai ekonomis yang lebih kepada masyarakatnya, jelas pak Eka yang merupakan inspirator  Pengembangan Desa Wisata.

Menurutnya, saat ini yang dibutuhkan oleh kabupaten Tabanan adalah menarik investor untuk masuk berinvestasi sehingga ada pergerakan ekonomi dalam skala besar.

Tabanan wajib menghadirkan Hotel minimal berbintang tiga, sehingga penyerapan tenaga kerja, masuknya PAD, tumbuhnya ekonomi yang menjadi turunan atas kehadiran hotel tersebut.

“Tabanan butuh perubahan dan penataan. Masyarakat Tabanan bisa hidup mandiri di daerahnya sendiri tanpa harus mengosongkan Tabanan untuk bekerja di luar Tabanan seperti Badung, Denpasar dan Ubud,” terang Ketua Organ Relawan Jokowi di daerah Bali ini.

Pekerja kapal pesiar dari Tabanan yang aktif (sebeum Covid-19) menyerbu dunia tidak kurang dari 5.000 orang. Ini berarti terjadi perputaran ekonomi yang bagus di Tabanan.

Lebih lanjut Eka menyampaikan saat ini Pemerintah Kabupaten sudah saatnya mengoptimalkan peran berbagai sektor dan para pakar yang siap berkontribusi dalam Kemajuan Tabanan sehingga menjadi lebih maju dan dapat memberikan manfaat lebih kepada masyarakatnya melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *