Tapanuli Selatan – Peristiwaindonesia.com
Seorang pasien rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sipirok mendadak minta keluarga pindahkan perawatan nya ke rumah sakit lain.
Pasalnya sejak masuk kerumah sakit tersebut sejak jam 9.00 pagi hingga sore pasien merasa ditelantarkan oleh pihak rumah sakit.
Demikian dikatakan Ardin Lase saat ditemui awak media di rumahnya di Pandan Tapanuli Tengah, Jumat (24/10)
Ardin yang karyawan PLTA Marancar tersebut bercerita, bahwa dirinya masuk rumah sakit pada tanggal 11 Oktober sekitar pukul 9.00 WIB yang diantar rekan kerjanya, setiba di rumah sakit kebanggaan Pemkab Tapsel tersebut dia dimasukkan ke IGD hingga pukul 10.00 pagi.

Setelah itu dia dipindahkan ke ruangan inap, selama dia disana hingga sore hari Ardin merasa ditelantarkan, tidak diberi makan bahkan tidak di kunjungi sama sekali oleh nakes disana.
“Saya merasa kalau saya diterlantarkan oleh pihak RSUD ini, tidak dikasih makan dan tidak dipedulikan” ujar Ardin.
Sekitar pukul 3 sore keluarga Ardin Lase tiba untuk mengunjungi nya, dan mempertanyakan hal tersebut kepada petugas jaga dan petugas pengantar makanan, namun diruang Irana II saat itu tidak ditemui petugas jaga, sehingga keluarga ribut hingga keruang Manajemen RSUD namun tidak mendapat tanggapan yang berarti.
Masih menurut Ardin Lase, dirinya baru diberi kan makan pada pukul 17.00 dan itu ditolak karena sudah dibawakan makanan oleh keluarga.
Mendapat pelayanan yang buruk tersebut Ardin Lase meminta pada keluarga agar dipindahkan ke rumah lain untuk melanjutkan perobatan nya.
Sementara itu penanggung jawab Ruangan Irana II Rosdiani Saragih yang dikonfirmasi media mengatakan “Biasanya dikasih makan lho pak, gak mungkin gak di kasih” ujar nya berdalih.
Selain pelayanan yang buruk pasien juga mengeluhkan dengan jorok nya pekarangan rumah sakit tersebut, “tidak layak rumah sakit memiliki pekarangan yang jorok seperti ini” ujar Hamdan keluarga pasien.
Untuk itu keluarga pasien meminta Bupati Tapanuli Selatan Gus Irawan Pasaribu agar meninjau ulang Manajemen RSUD Sipirok, jika perlu jabatan Direktur perlu dikaji ulang.
(RED)













