Penulis : Kiyosi Bombang
Mamuju, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pasangan Calon Bupati Mamuju periode 2020-2025 Hj Sitti Sutinah Suhardi SH MSi dan Calon Wakil Bupati Ado Mas’ud SSos melaksanakan acara deklarasi, Minggu (9/8/2020) di Hotel Maleo Mamuju.
Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 300 orang tamu dan politisi dari berbagai Partai Politik, seperti Ketua Partai Demokrat DPW Sulbar H Suhardi Duka, Ketua DPRD Sulbar Hj Suharaeda Suhardi, Mantan Bupati Majene Kalma Hatta, Wakil Ketua l DPRD Mamuju Syamsuddin Hatta, Anggota DPRD Mamuju Nasaruddin, Ketua Partai Gelora DPW Sulbar H Hajrul Malik, Anggota DPRD Mamuju Febrianto Wijaya, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Mamuju Muh Reza, Ketua Barovo 5 Hj Asyifa Ginting Malik dan tamu undangan penting lainnya.
Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, Ketua Mamuju Keren H Hajrul Malik membacakan Doa. Dilanjutkan penyampaian kata sambutan Ketua Koalisi Mamuju Keren Muh Reza.
Disampaikan Reza, ke-9 Partai Politik yang telah menjalin komunikasi bersama Calon Bupati Sitti Sutinah Suhardi melalui proses yang panjang dan melelahkan. Mulai dari proses penjaringan sampai penetapan keputusan Partai Politik, sehingga terdapat 9 Partai pengusung yaitu PKS, Partai Bulan Bintang, Partai Demokrat, Partai Gerindra, PDIP dan yang paling banyak mengisi timeline yaitu partai PAN.
Selain itu, Koalisi Mamuju Keren juga menjalin komunikasi dengan Partai non parlemen sehingga untuk mensyukurinya bersama-sama berkumpul untuk mendeklarasikan pasangan Sutinah Suhardi dan Ado Mas’ud sebagai Calon Bupati dan Wakil Bupati Mamuju periode 2020-2025.
“Mulai hari ini tidak ada lagi perbedaan dari masing-masing Partai. Akan tetapi mari kita menyatukan tekad untuk memenangkan pasangan Tina – Ado,” serunya.
Disampaikan, sebagai seorang ASN dengan jabatan terakhir Kepala Dinas merupakan jabatan kedua tertinggi dari daerah yang ada di Pemerintah Kabupaten. Di sisi lain, angka kemiskinan di Kabupaten Mamuju terus naik, sementara anggaran pendidikan semakin tahun semakin berkurang, apalagi pembangunan infrastruktur secara nyata tidak berpihak kepada rakyat.
“Kita bisa melihat bagaimana besar anggaran yang tersedia selama 5 tahun dan tidak berbanding lurus dengan kondisi yang diharapkan, dimana banjir setiap tahun masih banyak terjadi, pengadaan lampu jalan dan tower yang begitu banyak memakan anggaran. Tentu semuanya ini membuat kita semakin kecewa dan marah,” imbuhnya.
Berangkat dari sebuah fakta yang ada, kata Muh Reza, maka Tina – Ado akan hadir sebagai solusi bagi Mamuju untuk menghadirkan kewirausahaan sosial dan mendorong tumbuhnya dan berkembangnya UMKM.
“Kita akan mendorong lahirnya wirausaha muda khususnya di bidang ekonomi kreatif. Prioritas pembangunan kita adalah sebagian kecil dari banyak hal yang akan kami rangkum dalam visi Mamuju mulai dari ekonomi dan kesehatan dan lainnya yang mampu menciptakan atmosfer keren,” tandasnya.
Di kesempatan itu Ketua Partai Demokrat DPW Sulbar H Suhardi Duka menyampaikan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dilaksanakan setiap lima tahun adalah proses demokrasi. Demokrasi adalah alat untuk mencapai tujuan, tentunya kesejahteraan dan peningkatan taraf hidup masyarakat yang ada di wilayah kabupaten Mamuju ataupun Indonesia pada umumnya.
“Pada setiap Pilkada selalu ada petahana dan selalu ada penantang. Dengan demikian, saatnya bagi masyarakat kabupaten Mamuju untuk mengevaluasi 5 tahun perjalanan pemerintahan yang ada sekarang. Prinsipnya adalah kalau seseorang yang baik di dalam menjalankan pemerintahan patut untuk dipilih kembali tapi jikakalau kepemimpinan saat ini kita evaluasi justru angka kemiskinan semakin naik dan derajat pendidikan semakin menurun. Apalagi pelayanan kesehatan semakin rendah dan rakyat semakin tidak mendapatkan pelayanan yang baik, maka saatnya untuk diganti,” ujarnya disambut antusias tamu undangan.
Dikatakan pria yang ternyata ayah dari Sitti Sutinah Suhardi ini, memilih tidaklah setiap hari dan juga tidak setiap bulan. Tidak pula setiap tahun. Tetapi memilih menentukan butuh waktu yang panjang 5 tahun.
“Sebaiknya kita masyarakat pemilih kabupaten Mamuju semakin cerdas di dalam memilih, karena dampaknya bukan hanya 1 tahun tapi 5 tahun yang akan datang. Apalagi seorang politisi atau seorang pejabat yang diukur adalah kata-kata dan janjinya pada saat ia ingin menjadi Bupati. Sederet janjinya itulah yang menjadi evaluasi bagi kita. Apakah yang dijanjikan itu dilaksanakan atau tidak. Jikakalau tidak dilaksanakan janji-janjinya sebelum menjadi Bupati, maka patutlah untuk kita ganti,” serunya disambut tepuk meriah.
Ditambahkan, jabatan ada dua sisi, menjadi pejabat adalah memiliki kesempatan untuk memperbaiki situasi dan kondisi. Menjadi pejabat adalah memiliki kesempatan untuk memelihara dan menambah teman. Jangan jadi pejabat justru tidak bisa memelihara dan bahkan memerangi teman sendiri. Jabatan yang dipegang seseorang harus dijaga dengan baik karena kalau tidak, maka bisa lepas karena Jabatan itu bukan milik pribadi.
“Jabatan itu adalah amanah yang dilekatkan rakyat kepada seseorang. Kalau rakyat sudah tidak merasakan bahwa amanah yang diberikan tidak sesuai dengan harapan, maka yakinlah rakyat pasti akan meninggalkan saudara,” timpalnya mengingatkan. Lebih lanjut Muh Reza mengakui masyarakat Kabupaten Mamuju sudah cerdas dan pintar-pintar.
“Ingat! Jangan kau pikir bahwa pemilih kabupaten Mamuju bisa kau beli dengan uang, mungkin saja ada satu dua orang bisa kau beli dengan kekuatan uang, tetapi terbukti pada tahun 2019 kemarin saya tidak menggunakan uang satu sen pun pada Pemilu, tapi saya lulus dan dipilih masyarakat kabupaten Mamuju serta masyarakat Sulawesi Barat pada umumnya. Maka dengan demikian, jangan terlalu sombong,” pesannya.
Diyakininya, masyarakat Mamuju akan bijak dalam memilih pada 9 Desember yang akan datang. Pasangan Tina -Ado adalah anak-anak generasi muda yang memiliki semangat juang yang tinggi, apalagi tidak terbebani dengan masa lalu dan kemungkinan juga tidak akan terbebani akan masa depan.
“Saya meyakini bahwa kedua anak milenial ini akan menjaga amanah dengan sebaik-baiknya bila rakyat kabupaten Mamuju memberikan amanah tersebut. Saya tahu itu, karena saya yang mendidiknya sendiri yaitu Hj Sitti Suraedah Suhardi,” tutup mantan Bupati Mamuju dua periode ini (*)