Penulis : Ardian Denny
Medan | Peristiwaindonesia.com
Menjadi petugas parkir manual terpaksa menjadi pilihan bagi Marliana Sihotang (58) yang akrab dipanggil Butet guna menopang ekonomi keluarga.
Lebih dari 10 tahun ibu tiga anak ini menggeluti profesi itu, dan setiap harinya bertugas menjaga sejumlah mobil yang parkir di seputar Jalan Raden Saleh Medan.
Dengan semangat, wanita paruh baya yang dikenal ramah ini kerap berlari mengatur dan menjaga puluhan mobil yang mangkal di lokasi itu.
Sebagai tukang parkir di pasaran, ia kerap diperlakukan kasar, bahkan dimaki-maki saat ingin menagih parkir. Namun demi kelangsungan hidup anak-anaknya ia kerap bertahan.
Namun, Rabu (12/10/2022) sore kemarin, Butet seakan kehilangan semangat untuk melanjutkan profesinya itu. Sesekali dia menyapu air matanya ditemani seorang puterinya yang juga turut terisak.
“Aku diviralkan orang di internet tanpa aku bisa membela diri, padahal aku tidak kasar meminta uang parkir ke dia,” ucapnya lirih.
Akun instagram, Alfin_Mtd (Mama Gardam) yang memposting video Butet saat menagih parkir kepadanya kini viral diserbu warganet.
Ada yang menghujat si petugas parkir, namun sejumlah komen yang merasa prihatin dengan sang ibu, malah terkesan sengaja diblokir si pemilik akun, bahkan diblokir dari pertemanan.
Menurut Butet, sore itu dia menagih uang parkir kepada pemilik mobil yang merupakan tamu Dinas Kebudayaan Pemko Medan, yang berkantor di lokasi itu.
Si pemilik mobil diduga merupakan pemilik akun Alfin_Mtd, karena menurut Butet sempat mengancamnya ingin memviralkan.
“Tadi dia memaksaku untuk minta maaf dan divideokan. Kalau nggak kuviralkan kau, gitu katanya,” papar warga Perumnas Simalingkar ini.
Mobil tersebut, kata Butet parkir sejak pukul 09.00 WIB hingga sore hari. Sedangkan petugas parkir juga wajib membayar setoran untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) ke Pemko Medan.
“Jadi aku mohon ke dia, tambahlah jadi Rp 5.000, biar aku nggak rugi. Karena seharusnya kan udah berapa mobil yang bisa parkir di situ,” kata Butet.
Namun si pemilik mobil menolak karena yang resmi di kertas parkir tertera Rp 3.000. Ia beralasan nanti susah minta pertanggungjawaban penggantian uang parkir ke kantornya.
“Jadi kubilang ke dia, kalau memang begitu kukasihpun dua karcisnya,” ucap Butet lagi.
Pemilik mobil ternyata malah sengaja memvidiokan percakapan tersebut, dengan beberapa adegan diduga sengaja dipotong.
Butet pun tidak memahami apa yang melatarbelakangi pemilik mobil ini terkesan ingin menghancurkan mata pencahariannya itu.
Sementara itu, informasi yang diperoleh wartawan, pemilik akun Alfin_Mtd alias Mamak Gardam merupakan sosok yang lagi viral di dunia hiburan Kota Medan.
Dia diketahui merupakan rekanan Dinas Kebudayaan Medan, yang bekerja mengisi sejumlah panggung hiburan di Kota Metropolitan ini.
Sejumlah warganet juga menyesalkan sikap terkesan angkuh yang dipertontonkan dalam akun Instagram tersebut.
“Terlalu kaya kayaknya orang ini ya, terlalu tinggi harga dirinya.Sehingga untuk 2.000 perak pun dia tak mau mengalah. Anda yakin sudah cari nafkah dengan jujur? kalau masih main di pemerintahan kita sangsikan kejujuran anda,” kata nababanazza dalam komentarnya.
“Terlepas dari salah atau tidak, tapi kasian wak emak-emak,” timpal gabewelly.
Sampai berita ini diturunkan belum diperoleh jawaban dari pihak Dinas Kebudayaan Medan yang dipimpinan Kepala Dinasnya OK Zulfi.
Galang Dana
Sebagai bentuk empati dan kepedulian kepada Marliana Sihotang alias Butet, para Wartawan di Kota Medan menggelar aksi Galang Dana untuk membantu Alfian Matondang (Mama Gardam) yang keberatan membayar parkir sebesar Rp5000 dikawasan Jalan Raden Saleh kemarin.
Padahal dengan kejadian itu, Butet sangat sedih karena diviralkan di instagram Alfin_Mtd (Mama Gardam) tamu Dinas Pariwisata Medan. Padahal oknum yg memviralkan sudah parkir dari pagi hingga sore hari. Tapi ketika diminta uang parkir 5000, dia malah memviralkan dan hanya membayar 3000.
Untuk itulah para wartawan yang bertugaa di Pemko Medan merasa kasian kepada Alfian Matondang (Mama Gardam) yang mengendarai mobil tapi keberatan msmbayar restebusi parkir.