Penulis: Suradi
LAMSEL, PERISTIWAINDONESIA.com |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan (Lamsel) kembali menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan tahun ini.
Pelaksanaan Musrenbang yang pertama ini digelar di kecamatan Penengahan, Kamis (11/2/2021) siang hari.
Kegiatan yang dipusatkan di GSG Kantor Kecamatan Penengahan tersebut, dilaksanakan dengan tertib dan mematuhi protokol kesehatan covid-19.
Pada pelaksanaannya Bupati Lamsel H Nanang Ermanto membuka secara resmi kegiatan tersebut.
Turut hadir, Sekretaris Daerah Thamrin beserta para pejabat utama di lingkungan Pemkab Lamsel, Forkopimcam dan Kepala Desa se-Kecamatan Penengahan.
Dari informasi yang dihimpun, Pemkab Lamsel akan mengucurkan anggaran pembangunan untuk Kecamatan Penengahan sebesar Rp 35 Milyar.
Bupati Lamsel H Nanang Ermanto mengatakan musrenbang yang dilaksanakan tahun ini dirasakan sangat berbeda dari tahun sebelumnya dan berharap agar masyarakat Lamsel dapat memaklumi situasi dan kondisi pandemi yang sedang dihadapi.
“Saya merasa musrenbang tahun ini berbeda, dikarenakan situasi dan kondisi pandemi Covid-19 masih melanda republik ini,” ujarnya.
Pada dasarnya, kata Bupati, telah dilaksanakan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan. Musrenbang ini mau tidak mau harus dilaksanakan agar tidak menghambat pembangunan dan melanggar aturan.
“Untuk itu saya berharap, dengan situasi covid-19 ini kita cukup prihatin, semoga pandemi ini cepat berakhir sehingga aktivitas kita kembali seperti biasa,” pungkasnya.
Nanang juga menyampaikan agar pembangunan infrastruktur jalan dapat dirawat oleh masyarakat setempat dengan tidak mengizinkan kendaraan yang melebihi kapasitas dibiarkan lewat.
“Harapan saya kepada pak Camat, pak Kades dan tokoh-tokoh masyarakat agar ada bentuk kepedulian untuk melakukan penegoran kepada perusahaan yang kendaraannya melebihi kapasitas. Jalan kita kuat 6 ton tapi dilewati 40 ton itu kan terlalu,” jelasnya.
Dihimbau Bupati, masyarakat jangan hanya menyalahkan pemerintah daerah jika tidak tau duduk persoalannya.
“Ayo kita bersama-sama peduli dengan desa kita,” ajaknya (*)