Penulis: Kiyosi Bombang
Mamuju, PERISTIWAINDONESI.com |
Akibat gempa berkekuatan 6,2 SR yang memporak-porandakan kabupaten Majene dan Mamuju provinsi Sulawesi Barat (Sulbar), membuat hampir semua bangunan dan gedung di daerah tersebut roboh dan retak-retak, seperti halnya Gereja Toraja Mamasa (GTM) yang terletak di puncak Mamuju.
Klasis Mamuju pesisir jemaat bukit zaitun Mamuju Sulbar itu mengalami kerusakan berat dan hampir semua dindingnya retak bahkan salib di atas candinya pun patah.
Ironisnya, dinding pemisah antara ruangan gereja dan kamar pastori ikut roboh.
Pimpinan GTM Puncak Mamuju Pdt Aslinda STh kepada kru PERISTIWAINDONESIA.com mengatakan, alasan membongkar bangunan gereja ini karena hampir semua dindingnya retak-retak, bahkan dinding pemisah antara kamar pastori dengan ruangan gereja telah roboh.
“Alasan kami membongkar gereja ini karena sudah tidak memungkinkan lagi untuk dipakai sebagai tempat beribadah dan kami sudah sepakat khususnya jemaat Bukit Zaitun Mamuju untuk membongkar gedung gereja ini,” ujarnya.
Dikatakannya, Pendeta bersama BPMJ Bukit Zaitun Mamuju pergi meminta bantuan dan alat berat ke Korem sehingga dapat membongkar gedung gereja tersebut. Apalagi, kondisi bangunan sangat membahayakan orang lain, khususnya kalangan jemaat dan warga di sekitar gedung gereja.
Lanjut Linda, untuk sementara ibadah hari Minggu dilaksanakan di tenda yang ada di parkiran dan persis berada di depan gedung gereja.
“Sudah dua Minggu ini kami gereja di tenda ini. Rencananya kalau sudah di bongkar dan diratakan, maka kami akan membuat tenda untuk digunakan beribadah,” tandasnya (*)