Penulis : Van Hoten Sitorus
Labuhanbatu, PERISTIWAINDONESIA.com |
“Ada apa dengan PTPN III Kebun Sisumut, kok pohon beringin tumbuh mekar diantara Pohon Sawit di Areal Afdeling satu (1) PTPN III Kebun Sisumut,” inilah perbincangan masyarakat di warung-warung sekitar perkebunan milik Pemerintah tersebut.
Menurut warga, semestinya pohon beringin tidak boleh dibiarkan tumbuh diantara batang sawit karena tanaman beringin dapat mematikan tumbuhan sawit. Maka jika dibiarkan tumbuh dan membesar akan dapat menghambat pertumbuhan buah sawit itu sendiri.
Mencermati desas-desus warga ini, Awak Media berupaya investigasi di lapangan, apakah tanaman pohon beringin di Afdeling 1 Sisumut tersebut sengaja dibiarkan atau memang boleh tumbuh seperti itu dan tidak merugikan Perusahaan Plat Merah tersebut?
Pantauan Awak Media di lapangan, terlihat pokok-pokok Sawit yang gondrong dengan pelepah kering yang masih bergantungan dengan jumlah yang cukup banyak.
Sementara itu, Asisten Afdeling 1 Kebun Sisumut Helmi seolah risih menjawab konfirmasi Awak Media, ketika yang bersangkutan di temui di kantornya, Selasa (18/8/2020) sekira pukul 11.30 WIB.
“Ada apa bang, ini Manager sedang menunggu saya di lapangan” kata Asisten Afdeling 1 Helmi sembari bergegas pergi meninggalkan tim media yang belum sempat menjelaskan temuannya.
Awak media kembali mendatangi Asisten Afdeling 1 Kebun Sisumut Helmi di Areal Blok C, yang pada saat itu sedang bersama Manager Sisumut Syahrudi Sinaga dan Papam Kebun. Tujuan kru Media ini untuk konfirmasi guna perimbangan berita.
Akan tetapi, Papam Kebun Sisumut berinisial P Hasibuan, menghampiri tim Media dan menyampaikan pesan Manager sedang sibuk dan tidak bisa diganggu.
“Manager lagi sibuk dan tak bisa diganggu. Sudah ya…” kata Papam dan pergi berlalu meninggalkan Awak Media.
Manager Kebun Sisumut Syahrudi Alfalah Sinaga saat di konfirmasi Awak Media melalui pesan Whatshaap mengaku dana PTPN III Sisumut terbatas.
“Tidak ada biaya untuk pembasmian pokok beringin, jadi kami masih lakukan secara bertahap,” tulis Manager PTPN III Sisumut Syahrudi Sinaga membalas Awak Media.
Manager Syahrudi Sinaga juga mengakui, untuk pokok jantan atau abnormal juga tidak ada biaya perawatannya, sehingga perawatan dilaksanakan secara berangsur.
Terpisah, anggota LSM Penjara Labuhanbatu Supriadi Simamora menyesalkan tanggapan Manager PTPN III Kebun Sisumut yang terkesan tidak bekerja professional. Pasalnya, sangat tidak beralasan jikalau manager mengatakan masalah karena tidak adanya anggaran perawatan untuk pembasmian benalu beringin dan pokok yang gondrong.
“Kami sangat menyesalkan tanggapan Manager Kebun Sisumut itu, apalagi alasan biaya perawatan pembasmian benalu beringin yang tumbuh di pokok-pokok sawit Kebun Sisumut tidak ada,” ungkapnya.
Supriadi juga menambahkan, pokok abnormal yang tegak berdiri dan sudah semakin parah sengkleh pelepahnya sampai mengering dan di biarkan begitu saja. Apalagi menurut Syahrudi Sinaga dibiarkan begitu juga karena tidak ada anggarannya.
“Akankah di biarkan begitu saja? Pokok sawit tumbuh tetapi tidak memberikan hasil kepada Perusahaan. Setahu kami biaya perawatan selalu di kucurkan dari Kandir PTPN III yang jumlahnya cukup besar,” selidik Supriadi
Lebih lanjut disampaikan, pihaknya sangat peduli akan kelangsungan BUMN untuk dapat menopang keuangan Negara. Oleh karena itu, diharapkan Direksi PTPN III dapat mengevaluasi kinerja Manajerial Kebun Sisumut.
“Pihak PTPN harus mengevaluasi kinerja bawahannya untuk terciptanya rasa lebih memiliki dan integritas tinggi dalam melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya pada perusahaan,” tandasnya (*)