Penulis: Khoirizal-Dede Ahmad
Jakarta, PERISTIWAINDONESIA.com |
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) telah hadir 48 tahun di Tanah Air, dengan bangga menyatukan nusantara melalui layanan kapal ferry antarpulau.
Tercatat, 35 pelabuhan dibawah 29 kantor cabang, melayani transportasi negeri ini dengan mengoperasikan 204 unit kapal yang menghubungkan 266 lintasan.
Dengan semangat Hari Ulang Tahun ke-48 yang berkobar di tengah pandemi Covid-19, ASDP pada tahun 2021 ini akan fokus melakukan inovasi dan peningkatan layanan berkelanjutan bagi pengguna jasa penyeberangan di seluruh Indonesia.
Ada 3 program prioritas Game Changer yang akan dilakukan, mulai dari pengembangan Bakauheni melalui Bakauheni Harbour City (BHC), upaya peningkatan market share dengan melakukan akuisisi terhadap perusahaan penyeberangan, dan rencana melakukan penawaran saham ke publik (IPO).
Direktur Utama PT Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, Kamis (01/04/2021) mengungkapkan, sudah hampir setengah abad ASDP hadir sebagai moda transportasi umum yang diandalkan masyarakat, baik di Kawasan Barat maupun di Timur Indonesia.
Bahkan, ASDP telah menjadi tulang punggung transportasi bagi sektor logistik. Sejak awal pandemi Covid-19 pun, layanan penyeberangan tetap hadir untuk sektor logistik demi menjaga pasokan di daerah tetap stabil.
“Hampir setengah abad kami melayani negeri, ASDP akan selalu menghadirkan layanan yang terbaik bagi pengguna jasa dan seluruh masyarakat Indonesia. Tiga rencana besar yang akan membawa perubahan akan jadi fokus saat ini, mulai dari proyek Bakauheni Harbour City, rencana akuisisi perusahaan penyeberangan, dan target besar kami untuk go public,” tutur Ira.
Ia mengatakan, ASDP berencana melepas saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 2022 mendatang setelah mendapat lampu hijau dari para pemegang saham untuk mencari pendanaan melalui pasar modal, termasuk opsi melakukan IPO.
Diakuinya, ada pertimbangan utama yang mendasari keputusan perseroan untuk melantai di bursa, salah satunya mengejar target pendapatan lebih dari Rp6 triliun pada 2024 mendatang.
Tercatat, pada tahun 2020, ASDP berhasil mencatatkan pendapatan Rp3,2 triliun dengan laba bersih Rp315 miliar. Hasil itu tumbuh signifikan dibandingkan tahun 2019 dengan catatan pendapatan sebesar Rp2,79 triliun dan laba bersih Rp253 miliar.
Selain itu, proyek yang juga menjadi fokus pada tahun ini ialah Bakauheni Harbour City yang merupakan Pengembangan Kawasan Pariwisata di simpul konektivitas utama Jawa-Sumatera dalam mendukung Jalan Tol Lintas Sumatera serta mengintegrasikan pelanggan kapal kapal ferry di lintasan Merak-Bakauheni yang pada tahun 2019 sudah mencapai 20 juta penumpang.
“Untuk pembangunan tahap pertama tahun 2021, ASDP akan membangun Masjid Bakauheni yang akan didukung Bank Syariah Indonesia,” tutur Ira lagi.
Pada tahap 1 akan dilakukan pembangunan Masjid Bakauheni di atas tanah seluas 3,6 ha dengan total luas bangunan masjid (3 lantai) dan area parkir sekitar 9.000 meter yang dapat menampung lebih dari 2.000 jemaah.
“Eksistensi Masjid tersebut tidak hanya diperuntukkan untuk ibadah saja melainkan sebagai syiar Islam yang mampu membangkitkan semangat rohani bagi masyarakat sekitar dan wisatawan sehingga tidak hanya menjadi kawasan wisata yang bersifat Social Commercial Cultural tourism namun juga bersifat Spiritual Cultural Tourism,” jelas Ira.
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan, masterplan Kawasan Pariwisata Bakauheni disiapkan sekitar 200 Hektar yang akan dilengkapi dengan fasilitas hiburan dan amenitas lainnya seperti Taman Budaya Siger, Mesjid, Resort, Perhotelan,Bakauheni Intermoda Terminal, dan pendukung lainnya.
Saat ini sedang dilakukan penyelesaian penyusunan Visioning Masterplan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni oleh ASDP dan kesepakatan skema kerjasama antara Pemerintah Provinsi Lampung, ASDP, Hutama Karya, dan ITDC dalam satu konsorsium Bersama dalam bentuk Joint Venture Company.
Selain itu, juga telah dilaksanakan penyusunan Peraturan Gubernur Lampung tentang Penugasan PT Lampung Jasa Utama (Perseroda) sebagai wakil pemerintah Provinsi Lampung dalam pengelolaan Kawasan Terintegrasi Pariwisata Bakauheni.
Dan sebagai bentuk sinergi dan dukungan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan (Pemkab Lamsel) dalam pengembangan Kawasan Pariwisata Bakauheni, Pemkab Lamsel juga sedang menyusun Rancangan Perda Penetapan Zona Kawasan Pariwisata dan RTRW radius tertentu sebagai penunjang pariwisata dan kemudahan perijinan.
“Dengan adanya komitmen dan upaya akselerasi seluruh pihak, saya optimis proyek ini dapat terwujud pada tahun 2022, lebih cepat dari target 2024. Saya yakin BHC ini akan menjadi kawasan pariwisata terintegrasi nasional, yang mampu menarik wisatawan baik domestik maupun asing untuk datang ke ujung pulau Sumatera ini,” tandasnya (*)