CILEUNGSI | BOGOR – Kembali Marak dugaan aktivitas penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di wilayah hukum Polsek Cileungsi – Polres Bogor, Polda Jabar.
Aktivitas penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU 34.168.16 terkesan aman dan lancar, tanpa adanya tindakan dari aparat penegak hukum kepolisian setempat.
Pantauan awak media di lokasi, salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 34.168.16 di jalan raya narogong, pangkalan 9, Desa Limusnunggal, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, fenomena bebasnya aktivitas dugaan persekongkolan dalam penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar, salah satu modus mengelabui masyarakat dengan menggunakan beberapa barcode dan plat nomor,
Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pembelian BBM bersubsidi secara berlebihan. Karena didalam kendaraan mobil L300 tersebut terdapat kempu (tandon) dan berkapasitas ribuan liter (Ton).
Pasalnya oknum tersebut mengisi BBM bersubsidi jenis solar di SPBU menggunakan mobil box L300 bernomor polisi K 9970 FP, B 7841 TDG, dan Z 9844 MG yang diduga telah dimodifikasi diketahui berisi dua kempu penampung BBM sedang mengisi BBM jenis solar dengan cara mengantri terus keluar dan masuk lagi 15 menit hingga 20 menit kemudian kembali mengisi.
Saat dimintai keterangan, Mario sebagai penanggung jawab pengangsu mengaku bahwa telah mengisi 5 hingga 6 kali ini dalam sehari di SPBU tersebut.
Ia mengatakan, armada tersebut milik seseorang yang berinisial RL, yang merupakan pemain lama bisnis BBM Ilegal.
Dalam hal itu, para mafia di Cileungsi Kabupaten Bogor sangat terorganisir. Kuat dugaan para mafia BBM subsidi telah bekerjasama dengan beberapa pihak terkait sehingga kegiatannya tersebut lancar dan dengan melakukan operandinya secara terang-terangan, informasi yang diperoleh bahwa kegiatan di SPBU 34.168.16 itu sudah berlangsung lama.
Selanjutnya, pada hari Jum’at (25/10) tiga (3) unit kendaraan L300 berhasil tertangkap kamera awak media saat melakukan penelusuran di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU 34.168.16),
Usut punya usut pemilik 3 kendaraan tersebut diketahui Berinisial RL dan TN. Pasalnya, aktivitas pembelian BBM solar subsidi sebanyak ribuan liter (1 sampai 2 ton) per unitnya itu berlangsung lancar.
Saat dikonfirmasi salah satu pengawas SPBU, Wahyu menyebut berbagai kendaraan modifikasi diketahui sudah sering mengisi dan SPBU dengan Pengangsu sudah saling mengenal.
“Mobil yang mana ya nanti kami cek dan akan coba rapatkan dengan para operator,” katanya.
Wahyu juga berdalih bahwa pihaknya tidak tahu itu dan akan coba menyelidikinya.
“Kami tidak tahu ada kendaraan modifikasi dari para pemain solar ilegal yang melakukan pengisian di SPBU kami. Nanti kami cek ulang yang mana mobilnya,” katanya.
Meski sebelumnya sudah diberitakan oleh beberapa media online, namun tidak menyurutkan langkah para pelaku usaha tersebut dalam melakukan pembelian BBM bersubsidi untuk dijadikan bisnis komersial nya,
Sehingga hal tersebut menjadi polemik dan menjadi sorotan publik terkait adanya aktivitas maraknya penyalahgunaan BBM bersubsidi di Cileungsi Bogor ini,
Seharusnya menjadi perhatian serius oleh aparat penegak hukum (APH) dan pihak terkait. Bahkan BPH Migas pun dinilai tidak mampu mengungkap aktivitas itu, Disinyalir aktivitas yang dilakukan oleh pelaku usaha tersebut telah melanggar hukum.
Yang mana modus dalam pembelian BBM bersubsidi jenis solar di SPBU pangkalan 9 itu dengan sekaligus menurunkan 3 unit mobil L300 keluar masuk secara bergantian dengan terus menerus,
Kuat dugaan, pelaku bisnis BBM bersubsidi itu memiliki ratusan Barcode dan Plat Nomor untuk melabuhi sistem di SPBU tersebut,
Namun aktivitas penyalahgunaan BBM bersubsidi di Cileungsi Bogor ini tak tersentuh oleh hukum, Disinyalir adanya main mata sehingga menimbulkan dugaan indikasi Kolusi oleh pihak pihak terkait,
“Tentu lancar !! aktivitas penyalahgunaan di SPBU 34.168.16 itu, diduga adanya kerjasama dengan oknum SPBU”,kata Marjuddin Nazwar saat dimintai tanggapannya, Sabtu, (26/10).
Jelasnya, “Kenapa begitu, tentu di SPBU terdapat CCTV dan sistem di semua SPBU tentu semua sama, terlepas dari pengawasan oleh tim audit dari BPH migas itu lolos atau tidaknya itu tergantung dari personal tim pengawasan, apakah transparan atau memang bener-bener ada persekongkolan”,Paparnya.
Sementara, ketika di hubungi via seluler Ari Badau.SH selaku Kanit Reskrim Polsek Cileungsi tidak menjawab dan tidak membalas pesan WhatsApp saat diminta untuk segera bertindak,
Selanjutnya, Kompol Wahyu Ardiansyah selaku Kapolsek Cileungsi saat di konfirmasi awak media terkait adanya aktivitas dugaan penyalahgunaan BBM bersubsidi di SPBU pangkalan 9 Cileungsi yang mana saat ketika awak media meminta Kanit Reskrim untuk segera menindak akan tetapi tidak direspon terkesan tutup mata,
Selain itu, dalam konfirmasi awak media kepada Kapolsek Cileungsi hanya mengatakan, “Silahkan ke Kanit Reskrim”, singkatnya Kompol Wahyu kepada awak media,
Setelah disampaikan dan telah dijelaskan Kapolsek Cileungsi bahwa Kanit Reskrim sedang melakukan penanganan di TKP,
“Lg penanganan tkp”, sambungnya Kapolsek Cileungsi.
Lanjut Kapolsek, pihaknya akan melakukan pengecekan terlebih dahulu ke lokasi dengan memerintahkan kepada anggotanya,
“Anggota kami kelapangan memastikan benar apa tidak Karena videonya sepotong”,Ujar Kapolsek kepada wartawan.
(Ysp/Red)