Penulis: Arny Hisage
Jayawijaya, PERISTIWAINDONESIA.com |
Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua SE MSi resmi membuka acara Mini Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) 2022, Senin (8/8/2022) di Usilimo.
Acara pembukaan FBLB ditandai dengan penanaman pohon.
Bupati Jayawijaya Jhon Ricard Banua SE MSi didampingi Forkopimda dan tamu undangan dari berbagai mancanegara diantaranya Rusia, Kanada, Australia dan Polandia.
Di kesempatan itu, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyampaikan apresiasi kepada 10 objek wisata yang ada di 6 Distrik Kabupaten Jayawijaya.
Sekalipun tidak dianggarkan pemerintah daerah, namun dengan inisiatif bersama kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik.
’’Karena situasi Covid sehingga selama 2 tahun kegiatan ini tidak dilakukan, mudah-mudahan tahun 2023 nanti kembali normal lagi seperti tahun-tahun lalu,” ungkap Bupati Jayawijaya.
Bupati Banua menjelaskan, sekarang ini terdapat 10 kelompok wisata yang menyelenggarakan FBLB.
Disampaikannya, pemerintah hanya memback up mereka dan memberikan bantuan, tetapi untuk kepanitiaan sampai dengan selesainya kegiatan ini hanya dari 10 objek wisata.
“Untuk tahun 2023 kami Pemerintah yang akan menyelenggarakan kembali untuk Festival Budaya Lembah Baliem (FBLB) tahunan seperti biasa,” jelasnya.
Menurut Bupati Banua, pemerintah juga membutuhkan view yang bagus sehingga diharapkan tahun 2023 sebanyak 40 Distrik dapat ikut berpartisipasi.
“Tahun ini hanya 10 wisata dari 6 distrik yang ada. Tetapi tahun depan mudah-mudahan 40 Distrik serentak melaksanakannya,” harap Bupati Banua.
Ditempat yang sama, Kapolres Jayawijaya AKBP H Napitupulu menjelaskan bahwa keamanan yang disiapkan oleh Polres Jayawijaya sebanyak 200 personil untuk mengamankan selama 3 (tiga) hari kegiatan Mini FBLB.
“Tentunya ada pengamanan sekalian dengan turis asing selama kegiatan berlangsung,” ujarnya.
Kapolres juga mejelaskan bahwa data turis asing yang sudah masuk di Wamena sebanyak 103 orang, meskipun sampai hari ini ada penambahan sehingga susah melebihi dari data yang ada.
“Festival ini cukup baik, karena ini akan melestarikan budaya yang ada di pegunungan tengah,” pujinya.
Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat berjalan dengan baik, dan dapat melestarikan budaya masyarakat adat di Wamena.
Selain itu, akan dapat juga menarik wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri sehingga masyarakat luas mengetahui bahwa budaya di Wamena sangat beraneka warna adat istiadatnya, serta daerah yang aman dan nyaman (*)