• Sab. Mei 4th, 2024

China Akan Edarkan Vaksin Covid-19 Pada Awal November 2020

Byabed nego panjaitan

Sep 15, 2020

Penulis : Sukma Panjaitan

Beijing, PERISTIWAINDONESIA.com |

Seorang pejabat di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China mengungkapkan bahwa vaksin Virus Corona COVID-19 yang sedang dikembangkan di negara tersebut kemungkinan siap digunakan oleh masyarakat umum pada awal November 2020.

Saat ini, China memiliki empat kandidat vaksin COVID-19 yang dalam tahap akhir uji klinis.

Di bawah program penggunaan darurat yang diluncurkan pada Juli 2020, setidaknya tiga di antara kandidat vaksin COVID-19 itu telah ditawarkan kepada para pekerja penting, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (15/9/2020).

Dalam wawancara dengan TV pemerintah pada 14 September, Kepala ahli biosafety CDC Guizhen Wu juga mengatakan bahwa uji linis fase 3 berjalan lancar dan vaksin dapat siap untuk masyarakat umum pada bulan November atau Desember 2020.

Namun Guizhen Wu tidak menjelaskan secara spesifik vaksin mana yang ia maksud. Tetapi ia menceritakan pengalamannya tentang bagaimana dirinya tidak mengalami gejala yang tidak normal dalam beberapa bulan terakhir setelah mecoba vaksin eksperimental pada April 2020.

3 Vaksin Sedang Dikembangkan

Saat ini, tiga vaksin sedang dikembangkan oleh satu unit raksasa farmasi China, National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech yang terdaftar di AS, di bawah program penggunaan darurat negara bagian.

Sementara vaksin COVID-19 keempat yang sedang dikembangkan oleh CanSino Biologics telah mendapatkan persetujuan untuk digunakan oleh militer China pada Juni 2020.

Pada Juli 2020, Sinopharm sempat menyatakan bahwa vaksinnya dapat siap untuk digunakan oleh publik pada akhir 2020 setelah menyelesaikan uji coba Tahap 3.

Para pembuat vaksin global kini tengah berlomba untuk mengembangkan vaksin yang efektif melawan virus, yang telah menewaskan lebih dari 925.000 jiwa di dunia.

Pada awal September 2020, pembuat vaksin negara-negara Barat berjanji untuk menegakkan standar studi ilmiah dan menolak tekanan politik untuk mempercepat proses tersebut (l6c/rel)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *